Sering Ngomongin Industri 4.0 Hingga Metaverse, Rizal Ramli Kritik Jokowi Jalani Ritual Kendi di IKN Nusantara
JAKARTA - Politikus Rizal Ramli mempertanyakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya kerap menggembor-gemborkan kemajuan zaman yang akan diadaptasi di Tanah Air, tetapi menjalani "ritual" dalam kegiatan menuju pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Ritual yang identik dengan mistis dilakukan Jokowi bersama 34 gubernur se-Indonesia di titik nol IKN Nusantara pada Senin 14 Maret pagi.
"Maunya sih Metaverse, 4.0, Blockchain, Artificial Intelligence , Cloud Computing dan sebagainya, tapi masih kalah dengan *Magic 4.0," tulis Rizal Ramli dalam akun Twitternya, @RamliRizal, Senin 14 Maret.
Menurut Rizal Ramli, apa yang sering digaungkan Jokowi dan jajarannya untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman sehingga melepas teknologi lama yang telah usang tidak sejalan dengan kegiatan di IKN Nusantara hari ini.
Rizal seolah mengisyaratkan industri 4.0. atau era revolusi industri keempat, blockchain alias penyimpanan bank data secara digital, hingga metaverse yaitu dunia virtual yang memungkinkan orang dapat berinteraksi dengan individu lain, berbanding terbalik dengan ritual Kendi Nusantara.
"Gubernur se-Indonesia Kumpul di IKN, Bawa Air-Tanah untuk *Ritual Kendi Nusantara*," jelasnya.
Baca juga:
- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Jadi yang Pertama Serahkan Air dan Tanah ke Jokowi di IKN
- Satukan Tanah dan Air di IKN Bersama Gubernur Se-Indonesia, Jokowi: Ini Bentuk Kebhinekaan Kita
- PDIP Kritik Tanah Kampung Akuarium yang Dibawa Anies ke IKN Nusantara
- Di Hadapan Anies dan Gubernur se-Indonesia, Jokowi: Pemindahan Ibu Kota Bukan Berarti Kita Tinggalkan DKI Jakarta
Ritual menuang Kendi Nusantara yang dilakukan Jokowi dan 34 gubernur telah rampung digelar. Prosesi itu dimulai dengan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Sejurus kemudian para gubernur menyerahkan tanah dan air yang dibawa dari daerah masing-masing kepada Jokowi.
Jokowi kemudian menyatukan semua tanah dan air yang dibawa para gubernur dari provinsi masing-masing ke dalam gentong besar di sampingnya. Kegiatan ritual ini diisyaratkan sebagai filosofi mengingat kearifan leluhur. Prosesinya juga dipublikasikan langsung dalam akun YouTube resmi Sekretariat Presiden.