Demo Ricuh dan Pukuli Polisi, Mahasiswa Papua Diamankan
JAKARTA - Sejumlah mahasiswa Papua yang berdemo di kawasan kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) diamankan. Penyebabnya aksi demonstrasi itu berujung ricuh dan menyebabkan anggota polisi terluka.
"Benar ada anggota yang terluka. Sementara ada beberapa orang yang sedang kita mau bawa ke Polda Metro untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan kepada wartawan, Jumat, 11 Maret .
Salah satu anggota Polri yang terluka adalah Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon. Dia disebut menjadi korban pemukulan yang dilakukan massa demonstrasi.
Kendati demikian, sampai saat ini belum diketahui secara pasti jumlah mahasiswa yang diamankan. Zulpan hanya mengatakan informasi perihal tersebut akan disampaikan setelah mendapatkan data lengkap.
"Jumlah pastinya nanti setelah mereka tiba di Polda," kata Zulpan.
Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon menjadi korban pengeroyokan massa demonstrasi. Akibatnya, dia mengalami luka bocor di kepala.
Kapolsek Sawah Besar, Kompol Maulana Mukarom mengatakan, kejadian tersebut terjadi saat itu petugas tengah melakukan penyekatan terhadap mahasiswa Papua yang hendak demo ke Mendagri.
"Mahasiswa ada yang memukul dengan benda tumpul dan tangan kosong," ujarnya.
Baca juga:
- Bareskrim akan Sita Kembali Aset Indra Kenz, Totalnya Jadi Rp100 Miliar Lebih, Bakal Jadi Miskin?
- Di Depan Kepala Daerah se-Jawa Barat, Nawawi: Jangan Anggap KPK Ini Hantu-hantu yang Mengganggu!
- Jokowi dan Pebalap MotoGP Bakal Parade di Ibu Kota, Wagub Riza Senang: Kami akan Perlihatkan Jakarta pada Dunia
Sebagai informasi, mahasiswa Papua menggelar aksi demonstasi di sekitaran kantor Kemendagri. Aksi ini buntut rencana Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang bakal melakukan pemekaran di Provinsi Papua menjadi enam wilayah administrasi.
Enam provinsi yang diusulkan antara lain Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Pegunungan Tengah, Papua Selatan, dan Papua Tabi Saireri.