Penceramah di Masjid Disarankan Bangun Nasionalisme

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Boy Rafli Amar mengatakan bahwa penceramah perlu menggelorakan semangat nasionalisme dan patriotisme guna menjaga keutuhan Indonesia.

“Jadi, di samping membangun akhlak dan ketakwaan umat kita terhadap Allah SWT, kita juga tidak boleh meninggalkan semangat nasionalisme dan patriotisme,” kata Boy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 11 Maret.

Boy menegaskan, semangat nasionalisme dan patriotisme akan menumbuhkan persaudaraan dalam mewujudkan tujuan negara, yakni melindungi segenap tumpah darah dan bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan turut serta mewujudkan perdamaian dunia.

Kepala BNPT ini mencontohkan semangat patriotisme dan nasionalisme yang telah diwariskan pada ulama besar Indonesia seperti KH Hasyim Asyari sejak lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan semangat itu, NKRI kokoh berdiri dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

“KH Hasyim Asyari menggelorakan prinsip hubbul wathon minal iman bahwa cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman. Ini yang perlu terus dipelihara dan dikembangkan,” ujar Boy.

Boy prihatin dengan adanya oknum-oknum penceramah yang justru memantik disintegrasi sosial masyarakat. Oknum ini lebih mendorong semangat intoleransi dan radikalisme, sehingga bisa menimbulkan perpecahan masyarakat.

“Kita harapkan jangan sampai penceramah yang merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Boy.

Boy Rafli mengingatkan, membuat tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam NKRI bukan hal mudah. Nyawa dan harta yang tak ternilai harganya disumbangkan para pendahulu termasuk para tokoh-tokoh agama.

“BNPT sudah mengamati dan mencermati narasi ceramah yang cenderung membangun semangat intoleran. Kita harapkan ini tidak berlanjut demi keutuhan sebagai bangsa sehingga kita semua bisa menjalankan ibadah dengan tenang dan khusuk,” kata dia pula.