PALU - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah meminta kepada semua tokoh-tokoh agama di daerah itu agar memperkuat persatuan antar-umat beragama untuk merawat dan memperkuat keutuhan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tokoh-tokoh agama di masing-masing agama harus mampu membangun optimisme umat untuk tetap merawat dan menjunjung tinggi kedaulatan, keutuhan dan kesatuan NKRI," kata Ketua FKUB Provinsi Sulteng Prof Zainal Abidin M.Ag saat dihubungi dari Palu, Minggu 13 Maret.
Pernyataan Prof Zainal Abidin M.Ag merupakan respons atas pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar yang meminta penceramah perlu menggelorakan semangat nasionalisme dan patriotisme.
BNPT menilai penceramah di samping membangun akhlak dan ketakwaan umat terhadap Allah SWT, juga tidak boleh meninggalkan semangat nasionalisme dan patriotisme, dengan demikian keutuhan NKRI tetap terjaga sehingga umat bisa menjalankan ibadahnya dengan khusuk dan tenang sebagai kewajiban pada Allah SWT.
Zainal Abidin setuju dengan pernyataan Kepala BNPT Boy Rafli Amar tersebut. Prof Zainal menilai, penceramah merupakan tokoh panutan umat di masing-masing agama, yang perannya untuk mencerahkan umat lewat pesan-pesan dakwah.
"Pesan-pesan dakwah untuk mencerahkan umat, tidak hanya sebatas masalah akhirat. Tetapi juga masalah duniawi. Dalam konteks kenegaraan, tentu ada banyak agama, ada banyak suku dan budaya. Maka penceramah berperan untuk merawat kemajemukan yang terjadi di dalam satu negara. Tujuannya agar terbangun persatuan dan kesatuan untuk merawat keutuhan dan kesatuan dalam bernegara," ujarnya dikutip Antara.
BACA JUGA:
Prof Zainal yang juga salah satu Rais Syuriah PBNU mengatakan, membangun optimisme umat beragama untuk merawat persatuan dan kesatuan serta kedaulatan negara, tentu tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Melainkan menjadi tanggung jawab semua komponen yang ada di dalam NKRI.
"Maka dibutuhkan kerja sama yang baik, yang berkesinambungan dan berkepanjangan antara tokoh agama dengan pemerintah, TNI dan Polri, untuk bersama-sama merawat dan menjaga kedaulatan bangsa," sebutnya.
Ia mengatakan penanaman nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme kepada masyarakat khususnya generasi muda sangatlah penting, agar generasi muda tidak mudah disusupi oleh faham dan aliran tertentu yang memecah belah kesatuan bangsa.
"Maka BNPT harus merangkul dan membangun kerja sama dengan para tokoh agama di semua agama, untuk optimalisasi pembinaan generasi muda, khususnya penanaman nilai-nilai kebangsaan, sehingga jiwa nasionalisme bisa tumbuh dan berkembang dari generasi muda kita," kata dia.