India Tuding Huawei Manipulasi Pendapatan untuk Hindari Pajak
JAKARTA – Pemerintah India melakukan investigasi terhadap raksasa teknologi asal China, Huawei. Temuan dari investigasi tersebut mengarah pada tudingan terhadap perusahaan teknologi melakukan manipulasi pendapatan.
Pihak Kementerian Keuangan India menyatakan sebuah perusahaan telekomunikasi besar tidak memperhitungkan pendapatan 4 miliar rupee (Rp747,9 miliar) dalam pembukuannya dan menunjukkan pengeluaran sebesar 4,8 miliar rupee atau Rp897 miliar.
Juru bicara Huawei di India tidak langsung merespon tudingan tersebut. Pada bulan lalu otoritas pajak India melakukan penggerebekan terhadap Huawei yang berkantor di New Delhi. Selain itu, eksekutif senior Huawei yang beroperasi di India pun disambangi otoritas pajak India.
Baca juga:
Dilansir dari South China Morning Post, Kementerian Keuangan India mengatakan penyelidikan lebih lanjut sedang dalam proses. Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara India dan China menyusul bentrokan perbatasan pada tahun 2020 antara negara-negara tetangga.
Pada bulan Februari, India memblokir akses ke 54 aplikasi seluler yang sebagian besar berasal dari China, dengan alasan masalah keamanan. Secara global, Huawei telah menjadi pusat kampanye oleh Amerika Serikat, yang telah meminta sekutu untuk mengisolasi Huawei dari infrastruktur 5G karena masalah mata-mata. Perusahaan telah membantah itu adalah risiko keamanan.
Sedangkan di India sendiri, Huawei tidak begitu diperhitungkan sebagai pemasok jaringan 5G untuk beroperasi di salah satu pasar terbesar di dunia. Selain itu, Huawei juga harus terseok-seok karena adanya pembatasan perdagangan yang diterapkan di lingkungan bisnis global.