Meski Tertekan Kenaikan Harga Bahan Baku, Produsen Sari Roti Milik Konglomerat Anthony Salim Raup Laba Rp281 Miliar
JAKARTA - Produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) menutup kinerja tahun 2021 dengan perolehan laba naik 30,82 persen. Nilainya Rp281,34 miliar.
Menurut Direktur Nippon Indosari Arlina Sofia, pencapaian tersebut menjadi catatan tersendiri mengingat harga bahan baku menjadi beban tambahan bagi perseroan. "Capaian kinerja tahun 2021 menjadi landasan bagi perseroan untuk melangkah lebih tinggi pada tahun ini," kata Arlina dalam keterangannya dikutip Senin, 7 Maret.
Dalam laporan keuangannya itu, perusahaan milik konglomerat Anthony Salim ini membukukan Rp3,29 triliun atau naik 2,4 persen dari periode akhir 2020 Rp3,21 triliun.
Arlina menjelaskan, penjualan dapat tumbuh berkelanjutan karena perseroan tidak hanya fokus pada area perumahan dan wilayah sekitar perkantoran. "Tahun 2021 kami merilis produk baru yang menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen di masa pendemi," ujar Arlina.
Dia juga menambahkan, perseroan mengoptimalkan dan memperluas sebaran kanal distribusi agar semakin dengan dengan konsumen Sari Roti.
Hasilnya, lanjut Arlina, penjualan dari wilayah Barat dan Timur naik 10 persen, atau lebih tinggi dari penjualan wilayah Tengah. Meski begitu, katanya, wilayah Tengah masih mendominasi kontribusi atau 56,7 persen dari total penjualan perseroan.
Baca juga:
Sementara Direktur Nippon Indosari Ida Apulia meyakini, manajemen tetap optimis dan berkomitmen melakukan analisa usaha yang komprehensif secara berkala untuk mentapkan strategi dalam mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan.
"Meskipun awal tahun 2022 pandemi COVID-19 dengan varian omicron masih tampak berkelanjutan dan gejolak harga komoditas dunia masih membayangi operasional," kata Ida menambahkan.