Badan Tenis Internasional Satukan Suara Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina
JAKARTA - Gabungan badan-badan tenis internasional yang terdiri dari ATP, WTA, ITF dan empat dewan Grand Slam yaitu Australian Open, US Open, Wimbledon, dan Roland Garros menyatukan suara mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dengan mengeluarkan sejumlah keputusan hari ini.
Sebagai bentuk kecaman, badan-badan tenis internasional mengeluarkan dan menyetujui keputusan serta tindakan sebagai berikut:
1. Dewan WTA dan ATP telah membuat keputusan menangguhkan event gabungan dalam naungan kedua organisasi pada Oktober di Moskow, Rusia.
2. Dewan ITF menangguhkan keanggotaan Federasi Tenis Rusia dan Federasi Tenis Belarus, serta mencabut keikutsertaan mereka dalam semua kompetisi tim internasional ITF sampai pemberitahuan lebih lanjut. Tindakan ini menyusul pembatalan semua turnamen ITF di Rusia dan Belarus tanpa batas waktu tertentu.
3. Untuk saat ini, petenis dari Rusia dan Belarus akan terus diizinkan berkompetisi dalam event tenis internasional dalam Tour dan Grand Slam. Namun, mereka akan bertanding tanpa nama atau bendera dari kedua negara hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Baca juga:
- Petenis Rusia Andrey Rublev Kirim Pesan Usai ke Final Doha Open: Jangan Perang dong!
- Petenis Ukraina Elina Svitolina Ogah Hadapi Atlet Rusia di Monterrey Open
- Manajer Tim Tenis Indonesia Siapkan Christopher Rungkat dan M Rifqi untuk Laga Pembuka Lawan Venezuela
- Petenis Rusia Daniil Medvedev Terancam Tak Diizinkan Bertanding, Imbas Serangan Negaranya ke Ukraina
Melalui diskusi mendalam, badan tenis internasional menilai keamanan komunitas olahraga ini sebagai prioritas kolektif yang mendesak sehingga seluruh masukan dan pendapat dari atlet hingga mantan atlet menjadi pertimbangan bagi badan tenis internasional untuk ikut bertindak.
"Perasaan tertekan, kaget, dan sedih yang mendalam telah dirasakan oleh seluruh komunitas tenis setelah invasi Rusia ke Ukraina dalam sepekan terakhir. Kami menyuarakan lagi seruan agar kekerasan diakhiri dan perdamaian kembali terjadi," tulis ATP lewat laman resminya dikurip Antara, Rabu.
Dalam beberapa hari terakhir, WTA dan ATP juga telah menghubungi anggota komunitas tenis seperti petenis aktif, mantan petenis, dan anggota organisasi dari Ukraina hingga negara tetangga guna memeriksakan keselamatan mereka dan memberikan bantuan.