Terjawab Sudah Nasib Pebalap Rusia Nikita Mazepin di F1

JAKARTA – Pebalap tim Haas asal Rusia, Nikita Mazepin, dipastikan bisa mengikuti balap Formula 1 (F1) musim ini. Kepastian itu setelah Federasi Otomotif Internasional (FIA) mengizinkan pebalap Rusia dan Belarusia untuk mengikuti lomba.

FIA mengkonfirmasi keputusannya setelah pertemuan darurat untuk membahas dampak invasi Rusia ke Ukraina di dunia balapan pada Selasa, 1 Maret waktu setempat. Pebalap Rusia dan Belarusia diizinkan mengambil bagian dalam balapan sebagai atlet netral.

Keputusan ini sekaligus menganulir permintaan Federasi Otomotif Ukraina (FAU) agar FIA melarang pebalap Rusia dan Belarusia untuk tampil di ajang internasional, termasuk F1.

"Langkah-langkah yang diambil hari ini mengakui otoritas FAU di Ukraina dan juga sejalan dengan rekomendasi yang baru-baru ini dibuat oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC)," kata Presiden FIA Mohammed Bin Sulayem, dikutip Mirror.

Posisi Mazepin di tim Haas telah diragukan sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari lalu. Invasi itu membuat tim yang menaungi Mazepin mencopot logo sponsor mereka dari Rusia, Uralkali.

Untuk diketahui Uralkali sendiri merupakan perusahaan yang dimiliki oleh ayah Mazepin, yakni Dmitry Mazepin. Hal ini membuat pebalap Haas itu terancam tak bisa berada di grid pada pembukaan akhir musim bulan ini.

Bos Haas Guenther Steiner bersikeras, tim akan mampu bertahan secara finansial meski kehilangan Uralkali. Ia juga menambahkan, dia tidak dapat membuat jaminan atas masa depan Mazepin sebagai pembalap tim.

Jika Mazepin dikeluarkan dari tim, Haas akan memiliki waktu kurang dari tiga minggu untuk mencari pengganti jelang balapan di Bahrain pada 18-20 Maret terdekat.

Meski mengizinkan pebalap Rusia dan Ukraina bisa tampil, FIA tetap membatalkan Grand Prix Rusia yang seharusnya digelar pada September nanti. Selain itu, induk otomotif internasional itu juga mengikuti beberapa rekomendasi dari IOC terkait bendera dan lagu kebangsaan Rusia dan Belarusia.

FIA memastikan, bendera atau simbol nasional lainnya dari kedua negara tersebut tidak bisa ditampilkan di acara apa pun. Hal yang sama berlaku untuk lagu kebangsaan mereka.

"Kami mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan pikiran kami bersama semua orang yang menderita akibat peristiwa di Ukraina. Saya ingin berterima kasih kepada anggota dewan atas tindakan cepat mereka dalam memutuskan langkah-langkah ini untuk kepentingan olahraga dan perdamaian," kata Sulayem.

Dunia olahraga secara luas memberi sanksi untuk Rusia sejak presiden mereka, Vladimir Putin, meluncurkan operasi militer ke Ukraina. Induk sepak bola internasional bahkan menjatuhkan sanksi penangguhan bermain bagi timnas Rusia di ajang yang dinaungi FIFA, termasuk Piala Dunia.

Tak hanya timnas Rusia yang diberi hukuman. Klub-klub Negara Beruang Merah juga mendapat sanksi larangan bermain di kancah FIFA maupun UEFA.