Ketika Putin Mulai Frustasi dengan 'Kegagalan' Militernya di Ukraina, Dunia Harusnya Makin Khawatir
JAKARTA - Presiden Vladimir Putin kabarnya mulai frustasi dengan perlawanan sengit Ukraina dan sanksi secara global. Ini bisa jadi kabar baik tapi juga buruk bagi dunia karena Putin bisa saja semakin gelap mata.
Dikutip dari NBC News, Selasa 1 Maret, badan-badan intelijen AS kabarnya sudah mengetahui kalau Presiden Vladimir Putin semakin frustrasi dengan perjuangan militernya di Ukraina. Dan ini yang tadi kami bilang berbahaya. Muncul dugaan Putin akan melihat satu-satunya pilihannya adalah dengan mengandalakn kekerasan.
Ekonomi Rusia memang sedang babak belur di bawah sanksi global yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan ketika kekuatan militernya yang konon superior, justru berbanding terbalik di lapangan.
Malah kabarnya Putin sudah marah-marah juga ke anak buahnya.
"Ini adalah seseorang yang jelas-jelas terperangah oleh besarnya perlawanan Ukraina," Senator Mark Warner, D-Va, Ketua Komite Intelijen.
“Dia telah mengisolasi dirinya sendiri. Dia tidak terlalu sering berada di Kremlin. ... Anda mendapatkan semakin sedikit masukan, dan masukan ini berasal dari penjilat."
Dia menambahkan: "Saya khawatir dia terpojok. Saya khawatir tidak ada jalan keluar yang jelas."
Saat ini Badan-badan intelijen Barat memiliki visibilitas yang baik soal Putin. Mereka jadi semakin intens mengamati dengan cermat gerakannya untuk setiap perubahan perilaku yang signifikan.
AS memiliki intelijen yang kuat kalau Putin frustrasi dan mengarahkan kemarahan yang tidak biasa kepada orang-orang di lingkaran dalamnya. Itu tidak biasa, kata mereka, karena Putin, mantan perwira intelijen, biasanya menahan emosinya.
"Dia tidak lagi berdarah dingin, diktator bermata jernih seperti pada 2008," kata mantan Direktur CIA John Brennan.
Seorang diplomat Barat mengatakan Putin tampaknya semakin terisolasi dan salah informasi.
“Perhatian utama adalah informasi yang dia dapatkan dan betapa terisolasinya dia. Isolasi adalah masalah yang sangat besar,” kata diplomat itu.
"Kami tidak percaya dia memiliki pemahaman yang realistis tentang apa yang terjadi."
Baca juga:
- Ketika Militernya Menyerbu Ukraina, Presiden Putin Malah Sedang Terima PM Pakistan di Moskow
- Waduh! Perang Rusia - Ukraina Bisa Bikin Harga Mi Instan Naik
- Militansi Warga Ukraina: Usai Ikat Janji Pernikahan di Tengah Sirene Serangan, Pasutri Ini Langsung Bergabung dengan Militer
- Di Tengah Ancaman Sanksi Dunia, Putin Gelar Pertemuan dengan Komunitas Bisnis Rusia
Senator Marco Rubio, R-Fla., anggota peringkat Komite Intelijen, mengatakan di Twitter bahwa “ Putin yang lama adalah pembunuh berdarah dingin tetapi penuh perhitungan. Putin baru ini bahkan lebih berbahaya.”
Warner, yang, seperti Rubio, menerima pengarahan khusus dari CIA, mengatakan dia tetap khawatir tentang serangan siber besar-besaran di Ukraina, yang Rusia belum mau atau mampu lakukan.
Rubio juga mengungkapkan keprihatinan itu di Twitter, dengan bahasa yang kasar.
“BAHAYA,” tweet Rubio . “Legitasi #Putin dibangun di atas citra sebagai pemimpin kuat yang mengembalikan #Rusia menjadi negara adidaya setelah bencana tahun 90-an. Sekarang ekonomi berantakan & militer dipermalukan & satu-satunya alatnya untuk membangun kembali keseimbangan kekuatan dengan Barat adalah dunia maya & nuklir.”