Angka Kematian Naik di 5 Provinsi, Termasuk Sumatera Barat dan DKI Jakarta
JAKARTA - Terjadi penambahan jumlah pasien COVID-19 meninggal dunia sebanyak 2,2 persen dalam sepekan terakhir. Ada lima provinsi yang menyumbangkan penambahan kasus meninggal dunia tertinggi, urutan pertama adalah Sumatera Barat.
"Perkembangan kasus meninggal COVID-19 mingguan, selama seminggu terakhir ini mengalami 2,2 persen di mana kenaikan kematian tertinggi nomor satu adalah Sumatera Barat sebesar 150 persen dari empat orang menjadi 10 orang," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara daring yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 15 September.
"Kedua adalah Bali naik 72,5 persen yaitu dari 40 orang menjadi 69. Ketiga adalah Riau sebesar 35,5 persen atau dari 17 menjadi 23 orang. Sedangkan keempat adalah DKI Jakarta naik sebesar 28,6 persen dari 91 ke 117 orang dan yang kelima adalah Jawa Timur yaitu naik 11,2 persen dari 196 ke 218 orang," imbuhnya.
Selain peningkatan angka kematian, Wiku juga mencatat lima provinsi yang persentase kematiannya tinggi. Pertama adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Persentase kematian di Jawa Timur berada di angka 7,2 persen. Angka ini kata Wiku, disebut melebih rata-rata persentase kematian dunia dan nasional.
"Jawa Timur memiliki persentase kematian 7,2 persen. Perlu kami sampaikan sebagai pembanding, Indonesia rata-rata persentase kematian 4,1 persen, dan dunia adalah 3,16 persen," jelasnya.
Sementara untuk kota dengan tingkat kematian tertinggi, pada posisi pertama ditempati Kota Surabaya dengan jumlah 35,906 per 100 ribu penduduk; Kota Semarang dengan jumlah 31,71 per 100 ribu penduduk; dan Jakarta Pusat dengan jumlah 29,79 per 100 ribu penduduk.
Selanjutnya ada juga Kota Manado dengan jumlah 23,03 per 100 ribu penduduk dan kota Mataram dengan 22,93 per 100 ribu penduduk.
"Kami berpesan bahwa angka angka kematian ini mohon betul-betul dapat ditekan. Mohon bantuan seluruh masyarakat kita sekarang sedang menghadapi pandemi, mari kita jaga seluruh keselamatan rakyat Indonesia dengan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Agar angka ini di kemudian hari atau besok selalu menurun dan kondisinya membaik," tegas Wiku.
Baca juga:
Jawa Barat mencatatkan angka penambahan kesembuhan tertinggi
Selain angka kematian, Wiku memaparkan sejumlah provinsi yang mengalami penambahan kasus sembuh tertinggi secara nasional. Akibat penambahan ini, maka persentase kasus sembuh di Indonesia saat ini mencapai 14,1 persen.
Adapun lima provinsi yang mengalami penambahan kasus sembuh adalah Jawa Barat yang naik lebih dari 100 persen dari 460 pasien sembuh menjadi 1.131 orang; Sulawesi Tenggara 100 persen dari 72 pasien ke 182 orang; Kepulauan Riau juga mencatatkan persentase yang sama yaitu 100 persen dengan jumlah pasien sembuh dari 43 orang menjadi 266 orang.
Selanjutnya Bengkulu dari 5 pasien yang sembuh kini bertambah menjadi 23 orang dan terakhir adalah Maluku Utara dari tidak ada pasien sembuh, kini mencatatkan ada 13 pasien sembuh.
Sementara untuk persentase kesembuhan tertinggi, pada urutan pertama ditempati oleh Gorontalo dengan 82,75 persen; Sulawesi Tengah dengan 85,24 persen; Kepulauan Bangka Belitung 84,45 persen; Kalimantan Barat 83,79 persen; dan Kalimantan Utara 83,12 persen.
Dari data itu, Wiku meminta pemerintah daerah yang lain agar bisa mengejar persentase tersebut untuk membuktikan jika Indonesia mampu menangani pandemi COVID-19.
"Pada provinsi lainnya agar dapat mengejar angka kesembuhan menjadi lebih tinggi agar secara rata-rata juga bisa tinggi dan artinya kita mampu menangani pandemi ini dengan lebih baik," pungkasnya.