Konflik Rusia dan Ukraina, ESDM: Tren Harga Minyak Akan Terus Meningkat
JAKARTA - Tren harga minyak dunia terus meningkat, demikian halnya dengan Indonesia Crude Price (ICP) atau harga minyak mentah Indonesia.
ICP yang sejak awal pandemi atau April 2020 berada pada 20 dolar AS/barel, kini meningkat lebih dari 4 kali lipat hingga mencapai 85,9 dolar AS/barel per Januari 2022.
Di sisi lain, asumsi ICP dalam APBN 2022 hanya sebesar 63 dolar AS/barel. Tren akan semakin meningkat setelah konflik terbaru Rusia dan Ukraina hari ini.
"Hari ini sebagaimana diketahui, konflik Rusia dan Ukraina, dan terjadi di tengah pandemi Covid, semakin membuat tren harga minyak yang sudah meningkat, akan semakin meningkat, " ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi di Jakarta dalam keterangannya yang dikutip Jumat 25 Februari.
Agung Pribadi menambahkan bahwa harga minyak hari ini makin melambung.
"Harga minyak Brent hari ini sudah tembus di atas US$100 per barel. Di sisi lain asumsi ICP dalam APBN 2022 hanya 63 dolar AS per barel. Ini terus kita monitor dan perlu menjadi perhatian semua pihak," jelas Agung.
Baca juga:
Tren kenaikan harga, dan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, terus menjadi perhatian Pemerintah. Adapun sebagian minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) Indonesia masih impor.
ICP dalam 6 bulan terakhir menunjukkan tren kenaikan, dimulai pada Agustus 2021 sebesar 67,8 dolar AS/barel dan terus meningkat tiap bulannya hingga Januari 2022, yaitu 72,2 dolar AS/barel (Sep), 81,8 dolar AS/barel (Okt), 80,1 v/barel (Nov), 73,4 dolar AS/barel (Des), dan pada Januari 2022 sebesar 85,9 dolar AS/barel.
"Jika dilihat lebih jauh, kenaikan mulai terjadi pasca ICP rendah pada April 2020 sekitar 20 dolar AS per barel,"pungkasnya.