Harga Minyak Dunia Naik Buntut Perang Rusia - Ukraina, Pertamina Hulu Migas Siap 'Manfaatkan' Situasi
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Budiman Parhusip mengungkapkan Indonesia harus memanfaatkan kenaikan harga minyak dunia sebagai kesempatan untuk mengembangkan produksi yang ada. Dengan kenaikan yang terjadi, ia menuturkan dapat menjadi kesempatan untuk melakukan eksplorasi.

"Dengan adanya transisi energi ini dan terdapat pengurangan emisi dan transisi ke EBT, investasi di dunia migas beberapa waktu menurun, ini tentu pengaruhi demand dan supply. Demand masih tinggi sehingga bisa kita dorong eksplorasi," ujar Budiman Parhusip Direktur Utama PHE dalam acara Energy Outlook 2022 yang dilaksanakan Kamis 24 Februari.

Ia menambahkan, kesempatan ini dapat dimanfaatkan pelaku usaha di bidang minyak dan gas untuk mengumpulkan modal dan terus lakukan eksplorasi serta meningkatkan nilai keekonomian lapangan yang sudah mature sehingga bisa meningkatkan nilai dan jumlah produksi yang sudah ada.

"Harga minyak dan gas meningkat drastis sehingga mendukung rencana perusahaan untuk kembangkan lapangan produksi kita yang sudah lama beroperasi," ujarnya.

Dilansir dari Antara, harga minyak mentah Brent sempat melonjak di atas 100 dolar AS per barel di London untuk pertama kali sejak 2014 karena kekhawatiran tentang kemungkinan gangguan pasokan dari Rusia, produsen minyak terbesar ketiga.

Benchmark minyak mentah AS sempat melampaui 98 dolar AS per barel. Saat yang bersamaan, mata uang Rubel merosot 7,5 persen terhadap dolar AS.