Manajemen Arema FC Sampaikan Maaf kepada Aji Santoso Soal Vandalisme dan Perusakan ASIFA
JAKARTA - Kekalahan 0-1 yang dialami Arema FC saat melakoni laga derbi Jawa Timur kontra Persebaya pada Rabu malam berbuntut panjang. Kekecewaan yang dialami pendukung Arema, bahkan berujung aksi vandalisme dan pengrusakan yayasan milik pelatih Persebaya, Aji Santoso.
Sejumlah oknum Aremania nampak mencoret-coret dan memasang spanduk di tembok dengan kata-kata kasar di lokasi akademi sepakbola milik Aji Santoso yang berada di Malang (ASIFA). Salah satu tulisan bahkan menyatakan Aji Santoso sebagai penghianat kota Malang.
Bukan cuma itu, mobil operasional milik akademi juga jadi sasaran luapan emosi para oknum di mana juga terdapat coretan yang berisi makian dan kritik pada Aji Santoso.
Aksi tak terpuji sejumlah oknum Aremania itu kemudian mengundang perhatian manajemen klub. Pihak Arema memahami reaksi pendukung yang kecewa atas hasil yang tidak sesuai ekspektasi saat berhadapan dengan Persebaya Surabaya dan langsung bereaksi cepat.
“Kami memahami bahwa kekalahan dalam sepakbola pasti memicu kekecewaan, namun bagaimana kekecewaan itu di tuangkan dan diaktualisasikan ke perilaku positif bukan negatif apalagi sampai destruktif,” ungkap media officer Arema FC, Sudarmaji dikutip dari laman resmi Arema FC.
Lebih lanjut soal insiden yang menimpa ASIFA, Sudarmaji kemudian menyatakan bahwa hal itu sudah diselesaikan secara gentleman oleh manajemen Arema FC.
“Langkah gentleman sudah dilakukan Manager Interim Arema FC, Ali Rifky langsung komunikasi dengan Coach Aji Santoso dan Manager Persebaya Mas Chandra untuk meminta maaf atas reaksi oknum fans yang berlebihan,” katanya.
“Mas Ali juga langsung bertindak cepat dengan melakukan perbaikan mobil milik ASIFA,” imbuh Sudarmaji.
Ke depannya Sudarmaji berharap reaksi berlebihan yang dilakukan suporter tidak terulang. Menurutnya, masih banyak cara positif yang bisa digunakan untuk menyampaikan reaksi kecewa.
“Banyak cara positif untuk mereaksi semangat tim yang mengalami kekalahan. Rivalitas tanpa merusak dan tanpa merugikan orang lain harus selalu dikampanyekan,” tegasnya.
“Rivalitas hanya 90 menit dengan kualitas taktik dan strategi, kalah menang seri itu hasil yang biasa terjadi dalam sepakbola,” jelasnya lagi.
Terakhir, meski Arema baru saja menelan kekalahan di partai penting tapi Sudarmaji dan jajaran manajemen lain Singo Edan cukup yakin bahwa tim masih tetap memiliki semangat untuk menjaga kondusifitas kota Malang.
Selain dengan usha serius, Sudarmaji memohon doa dan dukungan tulus dari para pendukung agar Arema tetap semangat memburu gelar juara musim ini.
“Kami optimis Aremania selalu akan menjaga kondisi kotanya akan dijaga termasuk menjaga Arema FC tetap ada dan berprestasi,”
“Mohon nawak nawak tetap lanjutkan doa dan dukungannya untuk Singo Edan agar kita semua diberi kemudahan dan keberuntungan serta kelancaran meraih juara,” tutup Sudarmaji.