Emosi dan Perasaan Bukan Hal yang Sama, Kenali 5 Perbedaannya
JAKARTA – Emosi dan perasaan kerap dikenal bias. Pasalnya, keduanya saling keliru dipakai untuk menyebut suasana hati. Emosi dan perasaan, menurut Rachel Allyn, Ph.D. merupakan dua hal yang berkaitan tetapi berbeda.
Emosi berasal dari sensasi tubuh, dilansir Psychology Today, Kamis, 24 Februari. Sedangkan perasaan dipengaruhi oleh emosi tetapi dihasilkan dari pikiran mental kita. Berikut, secara lebih lengkap penjelasan tentang perbedaan emosi dan perasaan menurut psikolog dan penulis The Pleasure Is All Yours: Reclaim Your Body’s Bliss and Reignite Your Passion for Life, Allyn.
1. Sensasi emosional tubuh yang sama bisa memicu perasaan berbeda
Perut terasa kencang dan pernapasan sesak merupakan respons emosional. Misalnya seseorang merasakan respons tubuh tersebut ketika merasa canggung. Ada pula yang merasakan hal tersebut sebagai respons dari pengalaman yang mangasikkan karena bertemu dengan orang baru. Tubuh merespons situasi sekitar, kemudian pikiran memberi label dengan perasaan-perasaan.
2. Emosi seperti mesin mobil dan perasaan adalah bingkainya
Ketika mengendarai mobil, yang hidup pertama kali adalah mesin. Hal ini merupakan analogi untuk emosi yang dapat memberi diagnosis lebih akuran tentang apa yang dilakukan saat ini. Kemudian, perasaan menjadi bingkai dalam mengendara emosi, akan ke mana tujuannya, ini tergantung arah pikiran Anda.
3. Emosi merupakan reaksi terhadap kenyataan
Emosi adalah data mentah yang merupakan reaksi dari kenyataan. Sedangkan perasaan diencerkan oleh cerita yang kita buat di kepala berdasarkan peristiwa masa lalu dan ketakutan akan masa depan yang belum tentu sesuai dengan situasi.
Dengan mendengarkan emosi tubuh kita, informasi dari persepsi indera membantu kita terhubung dengan realitas pengalaman daripada cerita yang dibuat dari ‘keyakinan’ yang berpotensi tidak akurat. Dari kebenaran informasi, kita bisa membuat keputusan yang tepat.
Baca juga:
4. Perasaan yang akurat berangkat dari mengidentifikasi emosi
Anda bisa mendapatkan penilaian yang lebih jujur tentang perasaan Anda dengan lebih dahulu mengidentifikasi emosi. Jika sulit untuk mengenali tubuh, maka tanyakan pada diri sendiri tentang “Bagaimana saya tahu ini benar berdasarkan sinyal di tubuh saya?”.
Saran Allyn, jelajahi sensasi selama keadaan sistem saraf Anda berbeda. Bandingkan dengan prinsip fight-or-flight atau berdiam membeku.
5. Emosi adalah bahasa bijak dalam diri
Menurut Allyn, emosi selalu berusaha memberi informasi yang berguna untuk menjadi lebih baik. Oleh karena itu diperlukan kecerdasan emosional yang membantu membumikan tubuh, mengelola tindakan reaktif, dan mengambil keputusan lebih bijaksana.
Rekomendasi Allyn, bekerja lebih dulu pada sensasi tubuh sebelum campur tangan pikiran berlebihan. Dengan begitu, Anda bisa mengenali respons jujur dari tubuh sebelum pikiran membawa perasaan menjadi bias.