JAKARTA - Menjaga penampilan dan usia bisa diabaikan sejenak. Sebab sejumlah studi menemukan alasan mengapa seseorang terlihat menarik. Ketika mengalami ‘ahha’ momen, ketertarikan kadang tak terjelaskan. Tiba-tiba jatuh hati dan tertarik menjalin hubungan lebih dekat.
Dilansir dari Reader’s Digest, Kamis, 11 Maret, ada hal-hal yang secara ilmiah menjadi bukti mengapa seseorang terlihat menarik. Standar fisik, mungkin akan berbeda-beda setiap budaya atau setiap era. Nah, otak dan tubuh manusia itu ternyata memiliki mekanisme yang menakjubkan.
Bahkan cara kerjanya jarang disadari, termasuk menentukan kriteria saja apa yang membuat seseorang terlihat menarik. Pernah dijelaskan, bahwa aroma dan kombinasi perasaan merupakan alasan seseorang terlihat menarik di mata kita.
Ketertarikan itu bersifat hormonal
Seorang dosen senior di departemen ilmu kognitif di Rensselaer Polytechnic Institute, Alicia Walf, PhD mengatakan bahwa mekanisme ketertarikan manusia tidak sepenuhnya dipahami. Tetapi, ketertarikan melibatkan sirkuit otak yang dimodifikasi secara hormonal dibanyak spesies mamalia.
Mengenai ketertarikan, secara ilmiah berkaitan tentang motivasi dan perilaku sosial yang bermanfaat untuk mengurangi stres.
BACA JUGA:
Lebih dari sekadar fisik
Ada aroma dan suara ketika berbicara yang membuat seseorang terlihat menarik. Ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan selama 30 tahun oleh Agata Groyecka-Bernard, PhD. Ia adalah seorang peneliti di Universitas Wroclaw di Polandia.
Meskipun secara visual kita tertarik pada orang-orang yang memiliki kemiripan dengan orang istimewa dan dekat, seperti ibu, kakek, nenek, ayah dan lain-lain. Kita cenderung menyukai bau pasangan dengan latar belakang genetik yang berbeda.
Mungkin tidak menyadari bahwa aroma dan nada suara membuat kita tertarik pada seseorang saat pertama kali bertemu dengannya.
Keterlibatan mekanisme hormonal
Walf meneliti bahwa ketertarikan erat dengan hormon dan perilaku sosial. Mekanisme hormonal memengaruhi perubahan emosional dan memori yang terkait dengan ketertarikan.
Cara kerjanya mirip seperti kegembiraan yang dialami saat merasa stres, dan dopamin serta norepinefrin terlibat didalam momen kita tertarik pada seseorang.
Saat pelepasan dopamin, pengalaman yang dimiliki bisa dinikmati serta diingat sehingga mendorong kita untuk mencari emosi positif dalam interaksi dengan orang yang kita anggap ‘menarik’.
Semakin sulit didapat semakin menarik
Betul jika setiap orang memiliki kriteria masing-masing, tetapi bagi kebanyakan orang lebih menarik dengan yang sulit didapatkan. Ini dapat menguji strategi setiap orang untuk mendapatkannya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Social and Personal Relationship, orang yang terlalu mudah menarik perhatian mungkin dianggap lebih putus asa.
Ini membuat mereka tampak kurang berharga dan kurang menarik daripada seseorang yang tidak langsung menunjukkan ketertarikan romantisnya.
Kemurahan hati memengaruhi penampilan fisik
Sara Konrath, PhD mengatakan bahwa orang yang dianggap lebih menarik adalah orang yang murah hati. Artinya, penampilan fisik yang didukung kemurah-hatian jadi terlihat sempurna bagi orang lain.
Dari studi diatas, stigma tentang standar fisik dan usia ideal seolah runtuh. Hal yang tidak disadari meliputi mekanisme hormonal, daya mengingat, aroma, dan suara ketika berbicara, ternyata berperan besar dalam menentukan siapa seseorang yang paling menarik.