Didukung Korsel dalam G20, Menko Airlangga: Kita Bisa Belajar Keluar dari Middle Income Trap
JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah Korea Selatan (Korsel) mendukung penuh Indonesia dalam presidensi G20 tahun ini. Hal itu diungkapkan Airlangga ketika menerima kunjungan resmi Menteri Perdagangan Korsel di Jakarta hari ini.
“Pemerintah Korsel mendukung inisiatif Indonesia dan bersama-sama akan menyukseskan agenda-agenda G20 di 2022,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa, 22 Februari.
Menurut Airlangga, RI memfokuskan perhatian pada tema transisi energi untuk masuk dalam kelompok kerja perdagangan, investasi, dan industri di G20.
“Saya berharap Pemerintah Korsel dapat mendukung hal ini. Selanjutnya, karena G20, Indonesia juga ingin mengajak Pemerintah Korsel membangun kemitraan kuat di bidang perdagangan, investasi, industri, dan yang sekarang penting yaitu bidang digital atau e-commerce,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Airlangga juga ingin meniru kebijakan dan pendekatan regulasi Korea Selatan yang berhasil mencapai tujuan menjadi negara maju. Terlebih, saat ini RI tengah gencar dalam upaya pemulihan ekonomi, terutama dari sisi transformasi ekonomi
Baca juga:
- Digertak Satgas Waspada Investasi, Indra Kenz Cs Setuju Tanda Tangani Perjanjian Ini
- Sebenarnya Apakah Boleh Punya ATM Pribadi di Rumah Seperti Raffi Ahmad? Begini Jawaban Pengamat Perbankan Adiwarman Karim
- Tegas! Satgas Waspada Investasi Sebut Binary Option Seperti Binomo Cs Bukan Trading, Hanya Tebak-tebakan alias Judi
“Saya rasa Korsel sudah keluar dari middle income trap, dan kita bisa belajar dari mereka. Selain itu, saya juga mengapresiasi peran pemerintah dan perusahaan-perusahaan Korsel di Indonesia dalam membantu transformasi ekonomi negara ini,” tegas dia.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Korea Selatan Moon Sung Wook menyatakan jika penguatan kerja sama dengan Indonesia bisa memperlebar jalan bagi kolaborasi dengan negara-negara ASEAN lainnya.
“Pemerintah Korea Selatan selalu mempererat kerja sama dengan negara-negara di ASEAN, termasuk Indonesia. Kerja sama dengan Indonesia adalah sesuatu yang spesial, yaitu sejak awal terjadinya hubungan diplomatik pada 1973, kedua negara menjadi mitra yang selalu mendampingi dalam berbagai proyek pembangunan ekonomi,” kata Menteri Moon.