Bagikan:

JAKARTA - DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi yang resmi lepas dari middle income trap. Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati menjelaskan faktor yang membuat Jakarta bisa lepas dari jebakan pendapatan kelas menengah.

Sri menyebut, kontribusi paling besar yang membuat Jakarta keluar dari middle income trap adalah sektor lapangan usaha yang menghasilkan produk jasa atau sektor tersier.

Berdasarkan data struktur ekonomi Jakarta pada triwulan I-tahun 2024, sektor primer menyumbang 0,25 persen, sektor sekunder menyumbang 22,56 persen dan sektor tersier menyumbang 77,19 persen.

"Sektor tersier yang berkontribusi paling besar yaitu lapangan usaha perdagangan besar dengan kontribusi sebesar 17,91 persen, disusul oleh industri jasa keuangan sebesar 11,17 persen dan infokom sebesar 9,34 persen," kata Sri, Rabu, 31 Juli.

Kemudian, sektor sekunder ditopang oleh industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 11,63 persen dan konstruksi sebesar 10,74 persen.

Sri menyebut, tingginya kontribusi sektor tersier di Jakarta bisa terwujud karena Pemprov DKI mempermudah proses perizinan dan menyelenggarakan Jakarta Investment Forum sebagai event tahunan untuk menarik investor menanamkan modalnya.

“Langkah ini dilakukan sebagai upaya membantu Jakarta keluar dari kondisi middle income trap,” ujar dia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sejumlah wilayah di Indonesia sudah lolos dari jebakan kelas menengah alias middle income trap yakni seperti Jakarta sudah setara dengan Singapura.

Airlangga mengeklaim, kedudukan Jakarta sudah setara dengan Singapura lantaran pendapatan per kapita Jakarta mencapai 21.000 dolar AS atau setara Rp341 juta per kapita (kurs Rp 16.265).

"Jakarta ini sudah lolos middle income trap, Jakarta pendapatan per kapitanya 21.000 dolar AS. Kalau kita mau masuk lagi ke puncak Jakarta, yaitu Jakarta Pusat itu sudah 50.000 dolar AS jadi aglomerasi Jakarta itu sudah setara dengan negara-negara lain termasuk Singapura," kata Airlangga dalam Perayaan Hari Jadi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis, 25 Juli.