Ketua DPRD DKI Sindir Anies: Beliau Jadi Gubernur Tapi Otaknya Jadi Presiden

JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyayangkan sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Selama memimpin Jakarta, Prasetyo memandang Anies terkesan tak menghargai capaian gubernur sebelumnya.

Prasetyo juga mengaku dirinya kerap memberi saran hingga kritik kepada Anies dalam membuat kebijakan hingga pembangunan di Ibu Kota.

Sayangnya, Anies menurutnya tak menjadikan saran tersebut sebagai pertimbangan akan program yang dijalankan. Padahal, kata dia, posisi Gubernur DKI dengan Ketua DPRD DKI sejajar dalam struktur pemerintahan.

"Jadi, beliau (Anies) itu menjadi gubernur, otaknya jadi presiden. Ya repot. Ini saya ngomong apa adanya. Saya merasakan. Gubernur sama Ketua DPRD kan sama levelnya. Sama-sama dipilih rakyat. Kalau ini enggak ada kebersamaan, bagaimana?" ungkap Prasetyo dalam tayangan YouTube Total Politik, dikutip Selasa, 22 Februari.

Prasetyo lalu mencontohkan sikap Anies yang dianggap mengabaikan pembangunan gubernur sebelumnya. Di antaranya adalah RPTRA yang dibangun sejak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI. Kini, Anies mengganti nama RPTRA menjadi Taman Maju Bersama.

Contoh lainnya adalah taman Kalijodo yang dulu direvitalisasi oleh Ahok menjadi ikon Jakarta dengan berbagai fasilitas publik, setelah sebelumnya merupakan lokalisasi prostitusi.

Saat ini, taman Kalijodo terbengkalai dan tak terawat. "Soal Kalijodo, coba lihat sekarang, kembali ke asal muasalnya lagi. Padahal dulu kita mengeksekusi itu untuk tempat ikon baru. Itu kan sekarang berantakan lagi," tutur Prasetyo.

"Kayak begitu saja enggak bisa menjaga. Padahal kan harus dihormati juga pemerintahan sebelumnya yang membuat. Kalau sekarang, yang penting asal beda. Ya repot," tambahnya.