Rusia Siapkan Varian Terbaru Sistem Rudal Penghancur Tank Kornet-D1, Jangkauan Tembakan hingga 10 Km

JAKARTA - Sistem rudal anti-tank self-propelled self-propelled Kornet-D1 terbaru berdasarkan sasis kendaraan tempur infanteri udara BMD-4M, yang ditujukan untuk Angkatan Udara Rusia telah memasuki tahap akhir uji tembak, kantor pers perusahaan teknologi negara Rostec melaporkan.

"Kelompok senjata presisi tinggi telah beralih ke tahap akhir uji tembak dan kendaraan tersebut juga menjalani uji laboratorium dan uji jalan," sebut pihak Rostec, mengutip TASS 21 Februari

Sistem rudal anti-tank Kornet yang dibuat oleh Biro Desain Pembuatan Instrumen Shipunov (bagian dari High Precision Weapons Group), dirancang untuk menyerang tank dan target lapis baja lainnya, termasuk kendaraan yang dilengkapi dengan pelindung reaktif.

Sistem Kornet-D yang canggih juga mampu menyerang target udara. Rudal diarahkan oleh sinar laser. Jarak tembak sistem rudal anti-tank Kornet-D telah diperpanjang hingga 10 km, sedangkan versi sebelumnya memiliki jangkauan tembak 5,5 km.

Seperti yang diberitakansebelumnya, sistem rudal anti-tank Kornet-D1 mampu menyerang dua target berbeda sekaligus dan memberikan tembakan otomatis.

Sistem rudal anti-tank Rusia Kornet D. (Wikimedia Commons/Vitaly V. Kuzmin)

Kornet-D1 sedang dikembangkan untuk dua jenis kapal induk: sasis beroda dari kendaraan lapis baja Tigr-M dan platform terlacak dari kendaraan tempur infanteri udara BMD-4M. Kornet-D1 telah direkayasa untuk regu anti-tank artileri Angkatan Udara.

Untuk diketahui, selain di dalam negeri, Kornet juga diakui di luar negeri. Presiden Serbia Aleksandar Vucic menyebut sistem rudal anti-tank Kornet Rusia yang terbaik di dunia, menambahkan sistem yang dapat dioperasionalkan oleh orang atau dipasangkan pada berbagai platform kendaraan tersebut lebih baik dibanding sistem rudal anti-tank Javelin milik Amerika Serikat (AS).

"Saya sangat senang mereka telah dipasok, Kornet sangat penting. Lihat bagaimana mereka bekerja di Suriah, nama kedua mereka adalah 'penghancur tank'," ujar Presiden Vucic mengutip TASS 25 Desember.

"Itu yang terbaik rudal di dunia, mereka sedikit lebih baik daripada sistem rudal Javelin, yang juga fantastis. Ini memperkuat tentara Serbia," lanjut Presiden Vucic.