Ganjar Berdialog dengan Warga Wadas, Politikus PPP: Perlu Terbuka Cari Alternatif yang Baik
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari PPP, Arsul Sani, mengomentari langkah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang datang dan berdialog langsung dengan warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Menurutnya, semua pihak terkait memang sepatutnya saling terbuka dalam mencari jalan keluar dari gejolak warga Desa Wadas.
"Prinsipnya masing-masing perlu terbuka mencari alternatif yang baik dan tidak berangkat dari posisi 'pokok'-nya, sehingga dialog bisa jalan," ujar Arsul Sani kepada wartawan, Rabu, 16 Februari.
Arsul mengatakan, kondisi sosial masyarakat masih terbelah diantara kelompok pro dan kontra penambangan batu andesit. Diketahui, Komisi III DPR beberapa waktu lalu berkunjung langsung ke Desa Wadas guna mencari fakta di lapangan.
Karenanya, Wakil Ketua MPR itu meminta Pemprov Jateng dan warga untuk membuka dialog. Jika perlu melibatkan tokoh masyarakat hingga tokoh agama.
"Kami berharap baik pemerintah maupun warga yang menolak terus membuka komunikasi baik langsung atau melalui aktivis atau ulama tertentu seperti Kiai Abdul Azis itu," kata Arsul.
"Tentu yang diharapkan adalah tindak lanjut dari kebijakan mendengarkan semua pihak," tambahnya.
SEE ALSO:
Sebelumnya, Ganjar kembali mendatangi Wadas, Purworejo pada Minggu, 13 Februari, untuk melakukan dialog dengan warga yang kontra penambangan.
Dialog tersebut dilakukan di Masjid Nurul Huda desa Wadas dengan dihadiri oleh puluhan warga yang menolak adanya penambangan andesit dan bendungan.
Proses dialog tersebut difokuskan untuk mendengar secara langsung terkait permasalahan yang terjadi pada minggu sebelumnya.
Ganjar menyampaikan terima kasih karena warga telah menyampaikan keluh kesahnya dan bisa menerima kehadirannya dengan baik.
Ia juga meminta maaf atas kejadian yang sempat terjadi saat proses pengukuran tanah oleh BPN yang berujung diamankannya 60-an warga oleh Aparat kepolisian di Polsek Bener.
Dalam kunjungan tersebut, Ganjar juga mendapatkan hasil bumi seperti pisang, kentang, pete, kelapa, nanas, rambutan dan durian yang disajikan saat pertemuan.
Setidaknya Ganjar akan mengambil 3 opsi setelah ada pertemuan dengan warga, yakni evaluasi teknis terhadap kebijakan, tentang metode pendekatan, dan mendengar secara langsung apa yang menjadi pro dan kontra.