Polemik Wadas, Yenny Wahid: Pemimpin yang Baik Harus Berani Dialog Langsung dengan Masyarakat
Yenny Wahid, saat memberikan keterangan di Muktamar ke-34 NU, di Lampung Tengah. (22/12/2021). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur The Wahid Institute (WI), Yenny Wahid, berharap dialog antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan warga Desa Wadas, terkait polemik proyek pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, dapat menghasilkan solusi terbaik untuk semua pihak.

"Diharapkan dengan adanya dialog bisa ditemukan solusi yang paling baik untuk semua," kata Yenny ketika dihubungi dari Jakarta, dilansir Antara, Senin, 14 Februari.

Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) tersebut mengapresiasi upaya yang dilakukan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam menyelenggarakan dialog dan turun langsung menyapa warga setempat.

"Pemimpin yang baik harus berani berdialog langsung dengan masyarakat agar bisa mendengar berbagai perspektif yang ada, baik yang pro maupun kontra," tambah puteri Presiden ke empat RI Abdurrahman Wahid itu.

Dia juga berharap dialog antara Ganjar dan warga Desa Wadas dapat menghasilkan solusi terbaik, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan terkait rencana penambangan batu andesit di Desa Wadas untuk pembangunan Bendungan Bener.

Yenny menegaskan Pemerintah sudah sepatutnya melakukan pendekatan lewa dialog, serta tidak menggunakan intimidasi dan kekerasan terhadap masyarakat. Dia juga meminta stigma yang bermunculan di Desa Wadas dihilangkan.

"Jangan sampai muncul retorika yang memecah belah, yang mengakibatkan hilangnya suasana guyub di masyarakat. Pemerintah harus bisa menjadi pengayom yang mendamaikan masyarakat, apapun pilihan warga nantinya," harapnya.

Sebelumnya, Minggu, 13 Februari, Ganjar Pranowo telah menemui kelompok warga yang menolak penambangan kuari, terkait rencana pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo.

Ganjar mendatangi Desa Wadas sendiri, tanpa pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Kedatangan Ganjar tersebut disambut hangat oleh masyarakat yang memang sudah menunggu di Masjid Nurul Huda. Tidak nampak ketegangan sama sekali dalam pertemuan tersebut.

Usai melaksanakan ibadah shalat zuhur, Ganjar duduk berlesehan di teras masjid dan mengawali sambutannya dengan meminta maaf kepada warga Desa Wadas atas kejadian yang kurang menyenangkan pada Selasa (8/2).