Menko Airlangga Soal Pertumbuhan Ekonomi 2021: Kebijakan Gas Rem Pemerintah Efektif
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan hasil pertumbuhan ekonomi di kuartal IV sebesar 5,02 persen dan secara year-on-year (y-o-y) 3,69 persen didorong oleh pulihnya sektor industri dan perdagangan.
"Pertumbuhan ekonomi banyak ditopang oleh sektor industri dan perdagangan yang pulih dengan pertumbuhan di atas pertumbuhan nasional yakni 4,92 persen dan 5,56 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Selasa, 8 Februari.
Menurut Airlangga, untuk kontribusi Industri sendiri sebesar 18, 8 persen merupakan kontributor terbesar terhadap struktur produk domestik bruto (PDB) dan berkontribusi 1,01 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Dari segi ekspor tumbuh 29,83 persen dan impor tumbuh 29,6 persen. Ini juga merupakan hasil dari kebijakan gas dan rem yang dilakukan pemerintah berjalan secara harmonis dan efektif,” tuturnya Airlangga.
Airlangga menambahkan, kebijakan stimulus fiskal terhadap sektor otomotif dan properti terbukti mendorong multiplier effect dari segi produksi dan dari sisi konsumsi.
Baca juga:
Lebih lanjut, birokrat yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar ini mengungkapkan vaksinasi dosis pertama telah mencapai 69,02 persen dari total populasi. Sedangkan dosis kedua 48,47 persen dari total populasi dengan jumlah total yang telah disuntikan sejumlah lebih dari 322 juta dosis.
"Upaya penanganan pandemi COVID-19 menambah kepercayaan masyarakat untuk beraktifitas dengan menekankan kedisiplinan protokol kesehatan," tegasnya.
Airlangga pun memastikan, pemerintah akan menjaga momentum pencapaian positif ini agar pertumbuhan ekonomi di kuartal I semakin baik.
"Pemerintah melihat momentum ini untuk terus dijaga di kuartal I 2022 yang tahun lalu tumbuh negatif 0,7 persen, " katanya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 sebesar 3,69 persen. Sedangkan secara kuartalan tumbuh 1,06 persen.