Bayar Sewa Hanggar di Malinau Sudah Lunas namun Belum Ditempati, Smart Aviation Ungkap Ada Kerugian
JAKARTA - PT Smart Cakrawala Aviation atau Smart Aviation yang menjadi penyewa pengganti Susi Air di Hanggar Malinau mengungkapkan pihaknya sudah membayar biaya sewa hanggar kepada Pemerintah Daerah Malinau selama setahun penuh.
Jois Christine selaku Executive Staff for BoD PT Smart Cakrawala Aviation mengungkapkan telah mengantongi kontrak hingga 31 Desember 2022
"Yang kami tahu kontrak per tahun. Kami pun punya kontrak ini hanya sampai akhir tahun 2022. Kalau memang keputusan Pemda tahun depan akan memberikan kontrak ini pada operator lain, ya kami akan patuh. Tapi kontraknya memang 1 tahun saja," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, 7 Februari.
Sementara itu CEO PT Smart Cakrawala Aviation Pongky Majaya menimpal, terdapat kerugian secara materil yang sudah dialami pihaknya kendati telah membayar sewa namun belum ditempati namun tetap memberikan ruang kepada pemda untuk menyelesaikan permasalahannya dengan penyewa sebelumnya.
"Kami memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada Pemda utk menyelesaikan kewajiban Pemda dalam hal menyerahkan hanggar ini kepada kami dalam keadaan kosong dan layak meskipun ada kerugian material," bebernya.
Kendati demikian ia enggan merinci nominal kerugian yang dialami dan meminta untuk menanyakan langsung kepada pemda terkait biaya sewa yang sudah disepakati.
Baca juga:
- Buntut Pengusiran Pesawat dari Hanggar Bandara Kol. R.A Bessing, Susi Air Minta Ganti Rugi Rp8,9 Miliar ke Pemkab Malinau
- Gantikan Susi Air di Hanggar Bandara Malinau, Bos Smart Aviation: Keputusan 100 Persen dari Pemkab
- Tak Mau Jet Lag, Susi Bermanuver Tepis Tudingan Pesawatnya Nunggak Parkir: Kami Bayar Semua
Pongky menjamin permasalahan ini tidak akan mengganggu operasional maskapainya dalam melayani masyarakat di Kalimantan Utara.
"Kami juga menjamin bahwa tidak akan ada penundaan jadwal ataupun tidak akan ada gangguan terhadap operasional kami meskipun kami belum bisa melakukan maintenance di situ," imbuhnya.
Perlu diketahui, sejak awal Januari, sudah terdapat 3 hingga 4 kali maintenance dan terpaksa dilakukan di fasilitas milik Smart Aviation yang terdapat di Singkawang Kalimantan Barat dan Papua.
"Kalau kerugian dari sisi sewa tidak seberapa. Tapi kerugian banyaknya adalah ketika kami harus memobilisasi pesawat dari Malinau ke dua lokasi tadi," pungkasnya.