Setahun Kudeta Militer, KIA Serang Lima Pangkalan Pasukan Rezim Myanmar di Kachin dan Shan

JAKARTA - Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) menyerang lima pangkalan militer Myanmar di Kachin dan negara bagian Shan utara pada Selasa, menandai satu tahun kudeta militer di negara itu, kata juru bicara organisasi tersebut.

Petugas informasi KIA Kolonel Naw Bu mengatakan, dua dari pangkalan yang diserang berada di Negara Bagian Kachin dan tiga berada di Negara Bagian Shan bagian utara.

Pada pukul 10:30 pagi, pasukan Kachin dilaporkan menyerang dua pangkalan di Kotapraja Putao, Negara Bagian Kachin, ditemani oleh anggota Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) Putao, yang mengkonfirmasi bahwa mereka bertempur bersama KIA.

Mereka membakar sebuah pangkalan yang dioperasikan bersama oleh junta dan milisi sekutu tentara Myanmar, sekitar 40 mil timur Kota Putao di jalan menuju ibu kota negara bagian Myitkyina atau hanya 500 kaki dari desa Tsum Pi Yang. Beberapa mil jauhnya, pasukan sekutu juga menyerang pangkalan Shin Gat Bum di dekat desa Ma Hsee Yang.

"Kami telah menerima (informasi) intel, bahwa kami telah menyerbu dan membakar pangkalan Tsum Pi Yang. Kami belum mendapatkan update apapun mengenai basis Shin Gat Bum selain dari serangan yang kami lakukan," kata Kolonel Naw Bu, mengutip Myanmar Now 3 Februari.

Penduduk desa Tsum Pi Yang melarikan diri ketika peluru artileri yang ditembakkan selama pertempuran jatuh di dekat masyarakat, menurut seorang penduduk, tetapi telah kembali ke rumah mereka pada saat pelaporan.

Pria setempat mengatakan, dia mendengar penembakan dimulai sekitar pukul 10 pagi, diikuti oleh tembakan dan pertempuran itu berlangsung selama sekitar dua jam.

"Api mulai menyala segera setelah tembakan berhenti. Dari desa, kami bisa melihat asap keluar dari pangkalan," ungkapnya kepada Myanmar Now, seraya menambahkan beberapa tentara hadir pada saat serangan itu.

Terpisah di Kotapraja Kutkai Negara Bagian Shan utara, Kolonel Naw Bu mengkonfirmasi KIA juga menyerang bukit taktis junta pada Selasa pagi.

Seorang penduduk lokal Kutkai mengatakan bahwa dia mendengar tembakan artileri sekitar pukul 8 pagi dan tembakan lainnya 30 menit kemudian, menyebut KIA mundur tak lama setelah itu.

Seorang warga sipil menderita cedera kaki akibat ledakan peluru ketika militer terus menembakkan artileri dari bukit setelah mundurnya KIA, katanya. Myanmar Now tidak dapat secara independen memverifikasi pernyataannya tentang gerakan KIA dan tanggapan militer atau penduduk setempat yang terluka.

KIA juga menyerang pangkalan junta di jembatan Nam Hkaing, sekitar 20 mil barat laut kota Kutkai dan dekat Kotapraja Namkham dan perbatasan China, menurut Kolonel Naw Bu.

Dia tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang serangan ini, atau target ketiga di Negara Bagian Shan utara. KIA belum merilis pernyataan tentang serangan tersebut.

Sementara, rezim militer Myanmar juga belum merilis informasi apapun tentang bentrokan baru-baru ini dengan KIA di Kachin dan negara bagian Shan utara.

Untuk diketahui, Ketua Organisasi Kemerdekaan Kachin Jenderal N'Ban La mengatakan, kelompok dan sayap bersenjatanya, KIA, berkomitmen untuk bekerja dengan individu dan organisasi untuk memberantas kediktatoran militer di Myanmar.

Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus menyatukan situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.