Diisukan Akan PHK Besar-besaran, Bos AirAsia: Operasional Stabil dan Tidak dalam Kondisi Buruk

JAKARTA - AirAsia merespons isu pemutusan hubungan kerja atau PHK besar-besaran yang bakal terjadi di maskapainya. Pihak manajemen menyebut bahwa isu yang beredar saat ini tidak benar. Pasalnya operasional perusahaan stabil, bahkan menambah frekuensi penerbangan di bulan ini.

Direktur Utama AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine menegaskan bahwa operasional perusahaannya stabil dan tidak dalam kondisi buruk.

Bahkan, kata Veranita, AirAsia juga menambah frekuensi penerbangan pada Februari tahun ini. Serta, akan terus melayani pelayanan terbaik untuk pelanggan.

"Memastikan bahwa operasional kami dalam kondisi stabil dengan perkembangan yang positif. Kami terus berkomitmen untuk menumbuhkan bisnis kami bersama seluruh stakeholder," katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 2 Februari.

Tak hanya itu, Veranita mengatakan dengan permintaan yang terus meningkat, AirAsia juga memperluas kesempatan kerja untuk para karyawan. Sehubungan dengan rencana perusahaan ke depan.

"Di AirAsia, kami selalu mengutamakan karyawan kami, dan terus berupaya memperluas kesempatan kerja bagi para karyawan sejalan dengan rencana besar kami untuk pertumbuhan yang kuat kedepannya," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, isu soal PHK ini diutarakan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI-Jamsos) Kemnaker, Indah Anggoro Putri. Ia menyebut bahwa manajemen Garuda dan AirAsia akan bertemu Menteri Tenaga Kerja perihal langkah strategis yang harus diambil.

Rencananya, pertemuan antara Kemnaker, Garuda Indonesia, dan AirAsia dilakukan Kamis, 3 Februari 2022.

“Garuda dan AirAsia berkoordinasi dengan saya karena mereka mau kolaps (bangkrut). Artinya ada potensi permasalahan bisnis yang berdampak pada permasalahan ketenagakerjaan, tapi Kemnaker siap bantu memediasi, seperti Pertamina,” ujar Indah kepada wartawan, Senin 31 Januari.