China Dorong Produksi Chip Mobil Lewat SAIC, Ingin Menjadi Pesaing Taiwan
JAKARTA - SAIC Motor Corp akan mengumpulkan dana miliaran yuan dengan Institut Penelitian Teknologi Industri Shanghai (SITRI) guna mempromosikan penelitian dan produksi untuk microchip otomotif.
Produsen mobil milik pemerintah China ini mengatakan di akun WeChat resminya bahwa dana tersebut juga akan diinvestasikan di perusahaan rintisan elektronik otomotif dan nantinya akan dibuka untuk dana eksternal.
Menurut SAIC, saat ini China adalah pasar otomotif terbesar di dunia. Namun China saat ini sangat bergantung pada impor untuk chip otomotif. Sementara produsen semikonduktor lokal saat ini hanya memproduksi 5% dari pasar global,.
Baca juga:
- Ilmuwan Berhasil Tumbuhkan Kaki Katak dengan Cara yang Mengejutkan!
- Disney Plus Bakal Ekspansi di 42 Negara, Ancaman Baru untuk Netflix
- Biaya Transaksi Ethereum Paling Mahal, Dogecoin dan Ripple Juga Alami Peningkatan Terbesar Sejak 1 Januari 2021
- Google Punya Siasat Baru Lacak Pengguna untuk Iklan yang Ditampilkan
Dilaporkan oleh Reuters, Kekurangan semikonduktor global telah memukul pembuat mobil di seluruh dunia, termasuk di China, yang telah menunda produksi dan memukul penjualan.
Lewat kerja sama SAIC dengan SITRI, ke depan pemerintah China berharap tidak akan mengalami kondisi kekurangan pasokan chip. Mereka ingin mengalahkan Taiwan, sebagai negara pembuat chip terbesar di dunia.
Ini merupakan sebuah target serius. Jika China bisa melakukannya dengan baik, maka penjualan mobil listrik di negara itu diprediksi akan melonjak. Bukan saja untuk memenuhi kebutuhan mobil di dalam negeri, namun juga untuk pasar internasional.