Pakar Sebut Vaksin Khusus Varian Omicron Mungkin Tidak Diperlukan, Tapi Bijaksana Jika Disiapkan

JAKARTA - Vaksin COVID-19 yang secara khusus menargetkan varian Omicron akan 'bijaksana' bahkan jika pada akhirnya mungkin tidak diperlukan, pejabat tinggi penyakit menular Amerika Serikat mengatakan pada Hari Selasa, ketika Pfizer mengumumkan uji coba untuk vaksin semacam itu.

"Masuk akal untuk berpikir setidaknya menyiapkan booster khusus Omicron," kata Dr. Anthony Fauci, pakar kesehatan sekaligus penasihat medis utama Presiden Joe Biden dan anggota Tim Tanggapan COVID-19 Gedung Putih, kepada MSNBC, mengutip Reuters 26 Januari.

"Kami mungkin tidak membutuhkannya, tetapi saya pikir bijaksana untuk setidaknya mempersiapkan kemungkinan, ini mungkin varian persisten yang mungkin harus kami hadapi, bahkan jika itu pada level yang sangat rendah," papar Fauci.

Sebelumnya pada Hari Selasa, Pfizer Inc., dan mitranya BioNTech SE mengatakan telah memulai uji klinis untuk versi vaksin mereka yang menargetkan varian yang sangat menular, yang telah menghindari perlindungan dua dosis mereka saat ini dan memimpin untuk infeksi terobosan.

Sementara sebagian besar negara masih bergulat dengan infeksi Omicron yang tinggi bahkan ketika kasus mereda di beberapa negara bagian, Fauci mengatakan pada akhirnya kekebalan masyarakat yang cukup diharapkan akan terbentuk untuk mencegah lonjakan besar, seperti gelombang empat hingga lima yang didorong oleh varian sejauh ini.

"Saya tidak berpikir kita akan melihatnya tanpa batas waktu," tandasnya, menambahkan bahwa COVID tidak mungkin diberantas.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Tedros Adanom Ghebreyesus memperingatkan pada Hari Senin, berbahaya untuk mengasumsikan varian Omicron akan menandai akhir fase paling akut COVID-19, mendesak negara-negara untuk tetap fokus untuk mengalahkan pandemi.

"Berbahaya untuk berasumsi Omicron akan menjadi varian terakhir dan kita berada di akhir permainan," ujar Dr. Tedros pada pertemuan dewan eksekutif WHO tentang pandemi dua tahun yang telah menewaskan hampir 6 juta orang.

"Sebaliknya, secara global kondisinya ideal untuk lebih banyak varian yang muncul," sambungnya memberikan peringatan.