Sisi Lain Megawati Soekarnoputri yang Jarang Diketahui, Ternyata Jago Sepak Bola Suka Panjat Pohon
BALI - Mohammad Guntur Soekarnoputra mengungkapkan sisi lain dari sosok Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Sebagai kakak kandung Megawati, Guntur menyebut bahwa Presiden ke-5 RI itu mahir bermain sepakbola.
Tak hanya itu, Guntur mengungkapkan bahwa Megawati semasa kecilnya lihai memanjat pohon saat bermain bersama.
Hal itu diungkapkan Guntur saat acara Sikap Hidup Merawat Pertiwi dalam rangka hari ulang tahun ke-75 Megawati Soekarnoputri melalui siaran YouTube PDI Perjuangan, Minggu, 23 Januari.
"Iya saya kalau tahun 1949, Bu Mega jadi seperti teman main saja. Sebagai kakak ngajak dia main itu yang sudah saya tulis di artikel. Mega itu begitu-begitu jago main bola loh, main bola, manjat pohon jago. Dan kan banyak yang enggak tahu itu," ungkap Guntur dalam pesan elektronik yang diterima di Jakarta.
Guntur juga menceritakan pengalamannya saat menjadi mahasiswa ITB di tahun 1962. Dimana, saat itu Megawati merupakan adik kelas di kampus tersebut. Guntur mengatakan bahwa dirinya bersama Megawati aktif sebagai aktivis mahasiswa di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Baca juga:
- Ulang Tahun ke-75, Mensos Risma Buka-bukaan Soal Megawati Soekarnoputri: Sosok yang Detail dan Konsisten
- Jokowi Bocorkan Kriteria Calon Kepala Otorita IKN, Risma: Kepala Daerah Banyak yang Arsitek
- Megawati Soekarnoputri Ulang Tahun ke-75, Kader PDIP Beri Kado Lewat Gerakan Merawat Pertiwi
- 2 Orang PMI Tiba di Bandara Juanda Positif COVID-19 Berdasarkan Hasil Skrining
"Dia (Megawati) sering ikut pawai alegoris, pawai unjuk kekuatan. Dia juga sering ikut melakukan urban ke daerah-daerah. Kemudian saya juga begitu itu. Saya aktif di GMNI dan juga pemuda marhaenis di Bandung," kata Guntur.
Guntur bahwa menyampaikan saat sebagai pengurus GMNI cabang Bandung, dirinya menjadi pengurus dengan jabatan Ketua Tim Indoktrinasi Dasar. Dimana, materi sejarah perjuangan dan situasi kondisi Indonesia kelas marxisme harus diberikan kepada seluruh anggota.
"Dalam hal ini Mega ternyata lulus semacam fit and proper test tadi secara predikat sangat baik," cerita Guntur.
"Jadi saat ini kalau Mega ditanya tentang masalah-masalah sejarah, masalah-masalah situasi dan kondisi Indonesia bahkan kalau ditanya mengenai ilmu dari fasisme, ngelotok itu," jelas Guntur.