Sandiaga Uno: Inovasi, Kolaborasi, dan Adaptasi Jadi Solusi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk Bangkit
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan prinsip '3SI' harus diterapkan jika ingin sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) bangkit. Seperti diketahui, pandemi COVID-19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 telah membuat sektor parekraf babak belur.
"Ke hulu berakit-rakit, bawa bekal lauk dan nasi, mau parekraf bangkit? Jadikan prinsip 3SI solusi. '3SI' jadi keberhasilan era kini," kata Sandiaga, dikutip dari Instagram resmi @sandiuno, Senin, 17 Januari.
Sandiaga mengatakan bahwa prinsi '3SI' harus menjadi pondasi masyarakat berkarya di masa pandemi COVID-19 ini. Adapun '3SI' merupakan singkatan dari inovasi, kolaborasi dan adaptasi.
Contohnya, kata Sandiaga, inovasi yang dilakukan pihak Candi Borobudur yakni yang mewajibkan para wisatawan memakai sendal khusus 'Upanat' saat memasuki candi.
"Produksi sendal ini akan melibatkan UMKM yang ada di kawasan Borobudur," ucapnya.
Kemudian, Sandiaga juga mengapresiasi progres penataan area terbuka di candi 2 Borobudur. Saat ini, sudah terlaksana 97 persen.
Baca juga:
- Perusahaan Milik Konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno Ini Jual Anak Usaha yang Punya Kebun Sawit di Agam Sumbar
- Perusahaan Milik Konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno Jajaki Penjualan Saham Tower Bersama, Nilainya Gila-gilaan: Rp43,5 Triliun
- Cari Dana untuk Bayar Utang, Perusahaan Menara Milik Konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno Bakal Terbitkan Obligasi Rp15 Triliun
- Saratoga, Perusahaan Milik Konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno Ini Raup Laba Rp15,3 Triliun di Semester I 2021
Prinsip kedua, adalah kolaborasi. Kata Sandiaga, kolaborasi menciptakan desa-desa wisata berkelanjutan. Contohnya seperti studi banding yang dilakukan Pemkab Subang dengan BumDes Graha Manda. Studi bandinh tersebut merupakan upaya untuk menyembangkan desa-desa wisata.
Terakhir adalah prinsip adaptasi dengan situasi sekarang. Sadiaga mengajak generasi muda untuk meningkatkan kompetensi sehingga mampu mengambil peluang peluang di era metaverse.
"Era serba virtual ini dapat menghadirkan beragam peluang guna membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ucapnya.