Dukung Sektor Parekraf Padang Pulih, Sandiaga Uno: Sejatinya Kita Tidak Seharusnya Bersaing, tapi Bersanding
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (Foto: Instagram @sandiuno)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pandemi COVID-19 memberi tantangan yang sangat besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf). Karena itu, ia menilai adaptasi, inovasi dan kolaborasi dalam upaya pemulihan sektor parekraf harus dilakukan para pelaku usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM).

Sandiaga juga mengajak pelaku ekonomi kreatif di Kota Padang memperkuat kolaborasi untuk dapat bersama-sama bangkit dari dampak akibat pandemi COVID-19. Menurut Sandiaga, kerja sama atau kolaborasi antara pelaku ekonomi kreatif menjadi salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk dapat membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan kerja.

"Kolaborasi ini adalah upaya kita untuk bekerja sama meningkatkan inovasi dan pokok pikiran, tapi juga membuka pikiran bahwa sejatinya kita tidak seharusnya untuk saling bersaing, tapi bersanding. Bukan saling berkompetisi, tapi berkolaborasi," ujar Sandiaga, dikutip Senin, 30 Agustus.

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan saat melakukan lari pagi di Pantai Padang, dirinya bertemu dengan masyarakat yang mengeluhkan sedimentasi di pantai yang membuat ombak jadi berkurang sehingga mengurangi potensi wisata surfing wisatawan.

"Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah berkolaborasi. Pelaku usaha di Pantai Padang menyasar para (surfer) pemula dan yang profesional di Mentawai. Jadi tidak berkompetisi dengan Mentawai, tapi berkolaborasi, berinovasi, juga beradaptasi. Jadi kita bisa buat travel pattern yang akan sangat menarik bagi wisatawan," ucapnya.

Stimulasi berpikir seperti inilah yang coba dihadirkan Kemenparekraf bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam kegiatan KaTa Kreatif. Terlebih di Kota Padang yang memiliki potensi yang begitu besar. Tidak hanya di sektor pariwisata, tapi juga ekonomi kreatif. Utamanya di sektor kuliner dan fesyen.

"Ekonomi kreatif pada dasarnya adalah bagaimana kita memberikan nilai tambah. Melalui program ini diharapkan terstimulasi ide, gagasan, dan kreasi untuk menumbuhkembangkan ekonomi kreatif. Karena untuk 1 dolar investasi di ekonomi kreatif, akan menghasilkan enam kali lipat jumlah lapangan kerja," katanya.

"Kalau saat ini memang susah untuk mencari kerja, kenapa kita tidak menciptakan lapangan kerja dengan ekonomi kreatif. Ini tugas para narasumber KaTa Kreatif untuk bisa memberikan semangat dan inovasi kepada pelaku ekonomi kreatif di Kota Padang," sambungnya.

Sandiaga menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk membantu para pelaku ekonomi kreatif untuk tidak hanya dapat bertahan tapi juga terus tumbuh. Dengan terus memberi dukungan pelatihan juga pendampingan, termasuk dukungan pemasaran, membuat pelaporan keuangan, perizinan, dan akses pembiayaan.

"Melalui adaptasi protokol kesehatan yang diiringi penurunan kasus COVID-19, kita akan terus menghadirkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu," ujarnya.

Ekraf jadi penopang perekonomian di Padang

Wali Kota Padang, Hendri Septa menjelaskan, ekonomi kreatif merupakan salah satu penopang perekonomian di kota Padang. Tercatat ada 34 ribu pelaku UMKM di kota Padang dan 62,91 persen di antaranya bergerak di sektor kuliner dan fesyen 13 persen.

Pendampingan dari Kemenparekraf akan semakin memperkuat visi kerja dari pemerintah Kota Padang untuk dapat mewujudkan peningkatan ekonomi kerakyatan.

"Kami akan menjadikan ekonomi kreatif sebagai fokus ke depan, ekonomi kreatif sebagai penggerak ekonomi kerakyatan berbasis komunitas," jelasnya.