PDIP akan Umumkan Calon Wali Kota Surabaya Pengganti Risma
JAKARTA - PDI Perjuangan akan mengumumkan calon kepala daerah gelombang ke-4 yang akan maju di Pilkada serentak 9 Desember pada hari ini, Jumat, 28 Agustus. Salah satu yang bakal diumumkan adalah pengganti Tri Rismaharini di Surabaya.
Dengan diumumkannya calon kepala daerah gelombang terakhir ini, maka proses internal yang dilakukan secara sistemik untuk menyeleksi calon kepala daerah sudah rampung.
"Bagi PDI Perjuangan pilkada menjadi momentum konsolidasi partai. Partai serius menyiapkan calon-calon terbaik yang ditawarkan kepada rakyat, sebagai penentu. Selama ini mekanisme di internal Partai telah berjalan secara sistemik," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 28 Agustus.
Terkait calon kepala daerah yang akan maju di Pilkada 2020, Hasto menegaskan, partainya mengutamakan untuk mengusung kader internalnya.
Namun, PDIP tetap membuka peluang dari eksternal partai. Terutama untuk yang mendaftarkan diri di pilkada yang elektoralnya tak memadai. Untuk tokoh eksternal, PDIP membuka diri mengusung calon dari berbagai unsur.
"Partai membuka diri dan mengusung calon dari kalangan profesional, Purnawirawan TNI dan Polri, serta mereka yang meniti karir di jalur birokrasi, tokoh masyarakat dan pemimpin muda," ungkapnya.
Baca juga:
Nantinya selain mengumumkan calon wali kota Surabaya, PDIP rencananya juga akan mengumumkan calon wali kota kabupaten dan kota Bali. Selain itu, juga akan diumumkan empat pasangan calon tingkat provinsi yang akan diumumkan yakni Jambi, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara dan Sulawesi Tenggara.
Pengumuman nama-nama calon kepala daerah gelombang ke-4 akan dibacakan oleh ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani. Selanjurnya, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan memberikan pengarahan terkait tugas dan tanggung jawab calon pemimpin.
PDIP sebelumnya telah melakukan pengumuman calon kepala daerah gelombang pertama pada 19 Februari, kedua 17 Juli dan ketiga 11 Agustus lalu. Sama seperti gelombang sebelumnya, publikasi gelombang keempat juga akan dilakukan secara daring akibat pandemi COVID-19.