Usia Diskusi dengan NATO, Rusia Sebut Pengabaian Inisiatif Moskow Menciptakan Prasyarat untuk Insiden dan Konflik
JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin menjelaskan aspek militer dari rancangan perjanjian Rusia tentang jaminan keamanan pada pertemuan Dewan NATO - Rusia, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kepada wartawan pada Hari Rabu.
"Pada pertemuan Dewan NATO - Rusia yang diadakan di Kota Brussel (Kerajaan Belgia) pada 12 Januari, Kolonel Jenderal Alexander Fomin, Wakil Menteri Pertahanan Rusia, menginformasikan tentang penilaian Rusia mengenai keadaan terkini dalam keamanan Eropa, dan juga memberikan penjelasan tentang aspek militer dari rancangan perjanjian Rusia tentang jaminan keamanan," kata kementerian, melansir TASS 13 Januari.
Kementerian Pertahanan mengutip Fomin mengatakan, "hubungan Rusia-NATO berada pada tingkat yang sangat rendah."
"Ini terjadi dengan latar belakang ketidakstabilan global, ancaman teroris, penyebaran perlombaan senjata lain, serta degradasi total arsitektur keamanan di Eropa," terang Fomin.
Selain itu, Wakil Menteri Pertahanan Menunjukkan bahwa 'dalam dokumen hukum saat ini yang mengatur hubungan antara Rusia dan NATO, ada komitmen untuk bekerja sama sebagai mitra, tanpa menciptakan ancaman terhadap keamanan satu sama lain.'
Seperti yang dikatakan Kementerian Pertahanan, pada pertemuan Dewan Rusia-NATO ditunjukkan 'pihak Rusia telah berulang kali mengusulkan kepada aliansi untuk mengambil langkah-langkah untuk meredakan situasi.'
"Di pihak aliansi, inisiatif Rusia diabaikan. Ini menciptakan prasyarat untuk insiden dan konflik, merusak fondasi keamanan," tegas Kementerian Pertahanan Rusia.
Kementerian Pertahanan mengingatkan, dalam kondisi ini Presiden Rusia Vladimir Putin telah memutuskan untuk mengirim kepada Amerika Serikat dan NATO, rancangan perjanjian tentang jaminan keamanan yang mengikat secara hukum.
Selain itu, Kementerian Pertahanan Rusia mencantumkan isu-isu utama yang perlu difokuskan untuk segera ditangani.
Pertama, jaminan bahwa NATO tidak akan maju ke timur, termasuk aksesi Ukraina dan negara-negara lain ke dalam aliansi. Kedua, mereka mengesampingkan penyebaran rudal jarak menengah dan jarak pendek baru AS di Eropa, karena penyebaran senjata ini dapat secara dramatis memperburuk kondisi keamanan di benua itu. Ketiga, mereka adalah pembatasan aktivitas militer di Eropa dan pengecualian pembentukan apa yang disebut "kontingen berbasis maju."
Baca juga:
- Belum Dua Tahun, Food Truck yang Jajakan Nasi Goreng hingga Nasi Campur Ini Masuk Tiga Besar Terbaik di Australia
- Belasan Wisatawan Tewas Membeku dalam Kemacetan di Tengah Cuaca Ekstrem, PM Pakistan Perintahkan Penyelidikan
- Ada Varian Omicron, Starbucks Wajibkan Karyawannya Untuk Divaksinasi COVID-19 atau Mengikuti Tes Mingguan
- Presiden Filipina Duterte Perintahkan Aparat Tangkap Warga yang Enggan Divaksin COVID-19 dan Nekat Keluar Rumah
Pernyataan itu mengatakan, proposal Rusia telah diserahkan dan "ada di meja negosiasi."
"Pihak Rusia mengharapkan diskusi konstruktif untuk mencapai persiapan kesepakatan tentang jaminan keamanan untuk Federasi Rusia sesegera mungkin," tandas Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan yang mengutip Fomin.