Penjagaan Objek Vital Nasional Gas Bumi Melibatkan Sembilan Polda
JAKARTA - Dalam rangka menjaga keamanan objek vital nasional gas bumi, PT PGN meneken kerja sama dengan sembilan Polda. Hal ini sebagai bentuk komitmen menjaga operasi bisnis sesuai dengan prinsip pengelolaan yang aman.
Sembilan Polda itu adalah, Polda Jawa Timur, Polda Sumatera Selatan, Polda Jawa Barat, Polda Kepulauan Riau, Polda Lampung, Polda Metro Jaya, Polda Riau, Sumatera Utara, dan Polda Banten.
"Infrastruktur Subholding Gas merupakan obyek vital nasional yang perlu pengamanan ketat, karena memiliki risiko tingkat tinggi dan bisa berdampak pada operasional penyaluran gas bumi ke pelanggan," kata Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN, Beni Syarif Hidayat dalam keterangan resmi, Kamis, 6 Januari.
Dalam kerja sama ini disepakati tiga bentuk lingkup kegiatan yang akan dikoordinasikan serta disinergikan pelaksanaannya. Antara lain, kegiatan yang bersifat Pre-emtif atau komunikasi dan edukasi, kegiatan yang bersifat Preventif atau pencegahan gangguan keamanan, dan kegiatan yang bersifat Penegakan Hukum
Kerja sama ini juga sekaligus me-launching CCTV Online Terintegrasi Command Centre Ditpamobvit Polda. Terdapat CCTV Online di berbagai titik infrastruktur gas bumi yang terintegrasi dengan Command Centre Obvitas Polda, sehingga jika terjadi insiden atau krisis, informasi, data dan upaya penanganan bisa dilakukan lebih responsif.
“Kerjasama ini diharapkan dapat mempercepat koordinasi antara PGN dan Kepolisian dalam melakukan penanganan ataupun investigasi saat terjadi insiden sesuai ketentuan yang berlaku. PGN sebagai Badan Usaha Milik Negara memiliki komitmen untuk sepenuhnya mematuhi seluruh regulasi khususnya yang terkait dengan peraturan bidang Pengamanan,” ujar Beni.
Saat ini PGN Group mengoperasikan pipa transmisi lebih dari 5.000 KM yang mengalirkan gas bumi baik melalui jalur darat mapun laut. Kemudian disalurkan ke berbagai sektor pelanggan melalui pipa distribusi lebih dari 5.600 KM yang telah melayani lebih dari 600.000 pelanggan di 63 kabupaten/ kota.
Baca juga:
- OTT di Bekasi, Wali Kota Rahmat Effendi Ditangkap Bersama Belasan Orang Lainnya Termasuk Pihak Swasta
- Sejumlah Fakta OTT di Bekasi: Wali Kota Rahmat Effendi Terjerat Hingga Temuan Uang
- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Terjerat OTT KPK, Dulu Pernah Bicara Korupsi Tak akan Pernah Jadi Budaya
- 2 Hari Sebelum Tertangkap KPK, Wali Kota Bekasi ke Bantargebang dan Bicara Pembangunan Merata
Anak Perusahaan maupun afiliasi juga mengelola infrastruktur bisnis lainnya seperti storage dan regasifikasi LNG melalui FSRU di lepas pantai Lampung dan Laut Jawa, LNG Hub di Arun, Filling Station dan Cargo Dock LNG, trucking LNG maupun CNG, mother station CNG, MRS jargas, serta stasiun pengatur dan pembagi gas bumi di berbagai wilayah.
Bagi PGN, dengan adanya kerja sama pengamanan ini akan dapat menurunkan angka gangguan keamanan, mencegah terjadinya potensi gangguan keamanan, serta adanya kepastian bantuan pengamanan dan patrol pada kegiatan operasional PGN Group baik melalui pipa maupun non pipa.
Pembangunan infrastruktur untuk perluasan layanan gas bumi juga terus berjalan mulai dari jargas rumah tangga, retail, industri, hingga utilisasi LNG.
“Terdapat juga usaha niaga gas bumi dalam bentuk pengoperasian 16 SPBG dan Mobile Refueling Unit (MRU) untuk mengkonversi penggunaan BBM ke BBG bagi transportasi darat,” imbuh Beni
“Kami juga berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada jajaran Kepolisian Republik Indonesia dalam kerjasama sinergis menjaga keamanan seluruh asset operasional serta memelihara kondusifitas kegiatan operasional PGN Grup yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian nasional,” ujar Beni.