Kucurkan Investasi Pembangunan SPAM ke DKI, Luhut: Isu Jakarta Tenggelam Jadi Alarm Bagi Pemerintah

JAKARTA - Pemerintah Pusat bersama Pemprov DKI Jakarta melakukan penandatanganan nota kesepakatan (MoU) untuk membangun sistem penyediaan air minum (SPAM) regional di kawasan hilir.

MoU yang ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ini disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

MoU ini mencakup rincian program, jangka waktu, serta skema pembiayaan pembangunan SPAM. Dalam hal ini, pemerintah pusat memberikan bantuan investasi awal sebesar Rp2,1 triliun.

Luhut mengungkapkan, program pembangunan SPAM regional ini didasari pada kesadaran pemerintah terkait isu Jakarta terancam tenggelam akibat penurunan muka air tanah.

“Isu Jakarta tenggelam menjadi alarm bagi pemerintah, salah satu penyebabnya adalah penggunaan air tanah secara terus menerus oleh masyarakat," kata Luhut dalam konferensi per virtual, Senin, 3 Januari.

Melanjutkan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa kepastian penyediaan air minum ke semua lapisan masyarakat menjadi kewajiban pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan salah satu solusi mencegah Jakarta tenggelam.

Basuki menuturkan, Kementerian PUPR membangun 3 SPAM Regional melalui skema KPBU untuk mendukung pemenuhan cakupan pelayanan air minum di wilayah DKI Jakarta, yaitu SPAM Regional Jatiluhur I dan SPAM Regional Karian-Serpong yang saat ini telah berjalan, serta SPAM Regional Ir. H. Djuanda/Jatiluhur II masih dalam tahap penyiapan.

“Dengan terbangunnya 3 SPAM Regional tersebut, diharapkan dapat menambah kapasitas suplai air minum Provinsi DKI Jakarta sebesar 9.254 liter per detik yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan cakupan pelayanan sebesar 30 persen” kata Menteri Basuki.