WHO Optimis COVID-19 Akan Dikalahkan di 2022, Minta Negara Kaya Jangan 'Melahap' Vaksin Global

JAKARTA - Sekjen WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesu mengaku optimis COVID-19 akan dikalahkan pada 2022 asal negara-negara bekerja sama untuk menekan laju penyebarannya. 

Hal ini disampaikn Tedros Adhanom Ghebreyesu menyusul 'nasionalisme sempit dan penimbunan vaksin' yang dilakukan negara tertentu. Kasus COVID secara global menyentuh 287 juta, sementara hampir 5,5 juta orang telah meninggal.

Di seluruh dunia, orang-orang merayakan tahun baru tetapi perayaannya tidak terdengar. Hampir setiuap negara mencegah berkumpulnya orang banyak. COVID, kata Tedros Adhanom Ghebreyesu, dilansir dari BBC, Sabtu, 1 Januari menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, penyakit yang telah menutup perbatasan, memisahkan keluarga dan di beberapa tempat membuat tidak terpikirkan untuk keluar rumah tanpa membawa masker.

Dr Tedros memberikan nada positif dalam pidatonya. Dia mencatat bahwa sekarang ada lebih banyak alat untuk mengobati COVID-19. Tetapi dia memperingatkan bahwa ketidaksetaraan yang terus berlanjut dalam distribusi vaksin meningkatkan risiko virus berkembang.

“Nasionalisme yang sempit dan penimbunan vaksin oleh beberapa negara telah merusak kesetaraan dan menciptakan kondisi ideal untuk munculnya varian Omicron, dan semakin lama ketidakadilan berlanjut, semakin tinggi risiko virus berkembang dengan cara yang tidak dapat kita cegah atau prediksi,” terangnya.

"Jika kita mengakhiri ketidakadilan, kita mengakhiri pandemi," tambahnya.

Dr Tedros juga menyinggung rendahnya tingkat vaksinasi. Sementara sebagian besar populasi di Eropa dan Amerika telah menerima setidaknya satu dosis. target WHO untuk tingkat vaksinasi penuh di 40 persen dari setiap negara pada akhir tahun 2021 telah terlewatkan di sebagian besar Afrika.

Dr Tedros sebelumnya mengkritik negara-negara kaya karena "melahap" pasokan vaksin global, memvaksinasi sepenuhnya sebagian besar populasi mereka sementara yang lain menunggu dosis pertama mereka.

WHO telah menetapkan tujuan baru untuk 2022 yaitu memvaksinasi 70 persen orang di semua negara pada Juli untuk mengakhiri pandemi.