Wow, BI Papua Musnahkan Uang Lusuh Sebanyak Rp1,7 Triliun
JAKARTA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua hingga bulan November 2021 telah memusnahkan uang lusuh atau tidak layak edar sebanyak Rp1,7 triliun.
"Uang lusuh itu dimusnahkan di tempat pemusnahan milik BI yang ada di Jayapura," kata Kepala Perwakilan BI Papua Naek Tigor Sinaga kepada Antara di Jayapura, Selasa, 28 Desember.
Ia memaparkan jumlah uang lusuh yang dimusnahkan itu mengalami penurunan dibanding tahun 2020 yang tercatat Rp2,1 triliun.
Sebelum dimusnahkan, lanjut dia, uang-uang itu terlebih dahulu disortir dan kemudian dimusnahkan.
"Uang lusuh itu diperoleh dari kas keliling yang menjadi tempat penukaran uang atau dari bank-bank yang beroperasi di Papua," kata Naek Sinaga.
Baca juga:
- Berkah Ekspor Melesat, BRI Kuasai 11 Persen Pasar Valas Domestik
- Heboh Kasus Salah Transfer Rp32,5 Miliar oleh BRI, Anggota DPR Firman Subagyo Minta OJK dan BI Periksa Kemungkinan Adanya Kejahatan Perbankan
- Rp97 Triliun Menguap karena Orang Indonesia Berobat di Luar Negeri, Kini Bakal Ada Rumah Sakit Internasional di Bali, Erick Thohir: Kita Punya Wisata Kesehatan
- Kabar Baik atau Buruk? BRI Prediksi Bank Indonesia Akan Naikkan Suku Bunga Hingga 4,50 Persen pada 2022
Sementara itu, terkait biaya pendistribusian uang di Papua, Sinaga mengatakan biaya untuk distribusi tersebut bisa mencapai sekitar Rp7-10 miliar.
Menurut dia, mahalnya biaya pengiriman uang di Papua karena berbagai faktor diantaranya ongkos menyewa pesawat yang biayanya sekitar Rp50 juta per jam penerbangan.
"Biaya pesawat cukup tinggi termasuk biaya cargo yang harganya mencapai Rp 45.000-Rp 60.000 per kilogram, dan sekali kirim uang sebanyak satu ton," jelas Sinaga.