Cantumkan Kata Israel di Alamat Pengiriman, Warga Palestina Tidak Bisa Belanja Online Lagi dari Alibaba
JAKARTA - Raksasa e-commerce China Alibaba tidak akan lagi mengizinkan pembeli Palestina melakukan pembelian di AliExpress.com, menurut pesan teks yang diterima banyak pembeli dari perusahaan pada Hari Senin.
Alasan pengumuman tersebut adalah, karena layanan surat Otoritas Palestina menolak untuk menangani paket yang mencantumkan kata Israel di alamatnya. Sementara, banyak warga Palestina yang tidak mengetahui hal ini dan menulis Israel ketimbang Palestina sebagai negara tujuan, menurut N12.
Selain pembelian dari Alibaba, beberapa pembeli dari pengecer pakaian cepat online China lainnya, Shein, melaporkan menerima pesan serupa.
Pihak Alibaba menilai, pengiriman pesanan ke kota-kota Palestina seperti Jericho, Nablus, Ramallah, Hebron dan Jenin terdampak dari kebijakan ini, sehingga memutuskan untuk sepenuhnya menghentikan operasinya di sana.
Sementara, otoritas Pos Israel mengatakan dalam menanggapi pertanyaan oleh N12 menjawab: "Ini adalah pengumuman yang ditujukan untuk penduduk Otoritas Palestina dan terkait dengan pengaturan pengiriman paket antara perusahaan perdagangan online di luar negeri dan Otoritas Palestina," seperti melansir The Jerusalem Post 28 Desember.
Baca juga:
- Keras Terhadap Etnis Uighur dan Muslim, China Copot Ketua Partai Komunis di Xinjiang
- Perangi Nazi saat Perang Dunia II: Mendiang Karolos Papoulias Dekat dengan Arafat hingga Khadafi, Kritisi Intervensi NATO
- Berduka atas Wafatnya Uskup Agung Desmond Tutu, Ratu Elizabeth II: Tak Lelah Bela Hak Asasi Manusia
- Sekjen NATO Bakal Gelar Pertemuan Rusia - Dewan NATO pada 12 Januari
Selain itu, pihak berwenang Israel sedang mempertimbangkan prosedur baru untuk mentransfer paket melalui negara itu, Ynet melaporkan seperti mengutip i24. Otoritas Palestina juga ditenggarao menaikkan persyaratan baru untuk stiker pada paket.