Kemenpora Guyur PBSI Bonus Rp10 Miliar

JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberi bonus sebagai bentuk apresiasi kepada pengurus olahraga yang berprestasi sepanjang tahun 2021. Salah satu yang mendapat bonus adalah Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Pemberian bonus ini berlangsung pada Senin, 27 Desember di Wisma Kemenpora, Jakarta. PBSI menjadi pengurus atau federasi yang dianggap paling subur menyumbang medali dan gelar juara untuk Indonesia di kancah internasional.

Dalam kesempatan ini, Kemenpora memberi bonus pada PBSI sebesar Rp10 miliar yang nantinya ditujukan untuk federasi dan atlet bulu tangkis berprestasi.

PBSI terpilih menjadi penerima bonus lantaran punya prestasi paling mencolok sepanjang tahun 2021. Salah satu catatan paling membanggakan adalah keberhasilan melanjutkan tradisi emas di Olimpiade lewat kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Selain itu, Anthony Ginting juga menyumbangkan medali perunggu dari Olimpiade.

Sedangkan di bulan Oktober, Indonesia berhasil membawa pulang Piala Thomas setelah puasa gelar selama 19 tahun. Hasil itu diraih Indonesia setelah mengalahkan pebulu tangkis wakil China di partai final dengan skor telak 3-0.

Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna yang hadir di acara ini mengatakan bonus yang diberikan Kemenpora ini seharusnya bisa menjadi motivasi untuk lebih meraih prestasi di tingkat internasional.

"Mari bangkit bersama, angkat olahraga nasional berprestasi di tingkat dunia," kata Agung saat memberikan sambutan.

Selain PBSI, pemberian bonus kemenpora ini iuga ditujukan pada National Paralympic Committee (NPC) yang mendapat Rp5 miliar. Ada juga bonus untuk Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) sebesar Rp1,25 miliar.

NPC mendapat bonus lantaran dianggap sukses membina atlet yang membuat Indonesia meraih 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu dalam gelaran Olimpiade. Sementra PABSI, mampu mengantar lifter Indonesia sebagai cabang yang rutin menyumbangkan medali di Olimpiade.

Pada Olimpiade 2020, Tim Angkat Besi Indonesia bahkan mampu menyumbangkan satu perak dan dua perunggu lewat nama Eko Yuli Irawan, Rahmat Erwin Abdullah, dan Windy Cantika Aisah.