Berduka atas Wafatnya Uskup Agung Desmond Tutu, Ratu Elizabeth II: Tak Lelah Bela Hak Asasi Manusia

JAKARTA - Ratu Elizabeth II menyapaikan duka dan penghormatan terhadap Uskup Agung Desmond Tutu, salah satu pejuang hak asasi manusia yang wafat dalam usia 90 tahun.

Uskup Agung Desmond Tutu yang membantu mengakhiri praktik apartheid di Afrika Selatan, meninggal di Cape Town pada Boxing Day atau 26 Desember. Dalam pesan belasungkawa, Ratu mengatakan seluruh keluarga Kerajaan Inggris 'sangat sedih' dengan berita itu.

"Saya bergabung dengan seluruh Keluarga Kerajaan dalam kesedihan yang mendalam atas berita kematian Uskup Agung Desmond Tutu, seorang pria yang tanpa lelah memperjuangkan hak asasi manusia di Afrika Selatan dan di seluruh dunia," bunyi pesan ini mengutip Independent 27 Desember.

"Saya ingat dengan penuh cinta pertemuan saya dengannya dan kehangatan serta humornya yang luar biasa. Kehilangan Uskup Agung Tutu akan dirasakan oleh orang-orang Afrika Selatan, dan oleh begitu banyak orang di Inggris Raya, Irlandia Utara, dan di seluruh Persemakmuran di mana dia sangat disayangi dan dihargai," sambung Ratu.

Sementara itu, Pangeran Wales, Pangeran Charles, dalam tulisan ungkapan dukanya di Twitter mengungkapkan, "Saya dan istri saya sangat sedih mendengar kematian Uskup Agung Desmond Tutu yang keberaniannya dalam berbicara menentang kejahatan apartheid dan menyoroti ancaman perubahan iklim adalah inspirasi bagi kita semua."

Dijuluki "The Arch", Tutu diangkat menjadi Uskup Agung Anglikan kulit hitam pertama di Cape Town pada tahun 1986, menjadi kekuatan pendorong untuk mengakhiri kebijakan segregasi rasial dan diskriminasi di Afrika Selatan dari tahun 1948 hingga awal 1990-an.

Uskup Agung Desmond Tutu. (Wikimedia Commons/Kristen Opalinski)

Karyanya membuatnya menerima banyak gelar doktor dan penghargaan akademik dari seluruh dunia, termasuk Hadiah Nobel.

Uskup Agung Desmond Tutu pensiun dari kehidupan publik pada tahun 2010, tetapi terus melakukan pekerjaan amal melalui Desmond dan Leah Tutu Legacy Foundation dan berbicara tentang isu-isu tertentu.

Salah satu penampilan publik terakhirnya adalah pada tahun 2019 ketika ia bertemu Duke dan Duchess of Sussex dan putra mereka, Archie, di Afrika Selatan.

"Uskup Agung Tutu akan dikenang karena optimismenya, kejernihan moralnya, dan semangatnya yang gembira. Dia adalah ikon keadilan rasial dan dicintai di seluruh dunia," sebut Pangeran Harry dan Meghan Markle dalam sebuah pernyataan.

"Baru dua tahun yang lalu dia menggendong putra kami, Archie, ketika kami berada di Afrika Selatan – 'Arch and The Arch' dia bercanda, tawanya yang menular terdengar di seluruh ruangan, menenangkan siapa pun di hadapannya. Dia tetap menjadi teman dan akan sangat dirindukan oleh semua orang," sambung keduanya.

Uskup Agung York Stephen Cottrell menggambarkannya sebagai "raksasa", menambahkan bahwa "dunia itu sendiri terasa sedikit lebih kecil tanpa dia".

Terpisah, Justin Welby, Uskup Agung Canterbury, menggambarkan Tutu sebagai "orang yang pandai berbicara dan bertindak".

"Dia adalah pemimpin pelangi. Dia tidak terpaku pada satu kelompok. Dia membela hak-hak kaum LGBT dalam konstitusi. Dia membela hak-hak mantan musuh," terangnya kepada Sky News.

"Bisakah kita menjadi manusia yang mengatakan, 'Keuntungan saya tidak harus menjadi kerugian Anda, keuntungan Anda tidak harus menjadi kerugian saya? Kami berdua bisa berkembang dan tumbuh’. Itulah, menurut saya, bagian terbesar dari warisan Tutu bagi dunia," urainya mengenai warisan yang ditinggalkan Uskup Agung Desmond Tutu.

Untuk diketahui, menurut Desmond and Leah Tutu Legacy Foundation, Uskup Agung Tutu meninggal dengan tenang di Oasis Frail Care Center di Cape Town, Afrika Selatan.

<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="en" dir="ltr">A message of condolence from Her Majesty The Queen on the passing of Archbishop Desmond Tutu:</p>&mdash; The Royal Family (@RoyalFamily) <a href="https://twitter.com/RoyalFamily/status/1475134112818245643?ref_src=twsrc%5Etfw">December 26, 2021</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>