Sri Mulyani Akui APBN Ngos-ngosan Ladeni Subsidi Energi Sepanjang Tahun
JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan pernyataan soal penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam mengimbangi subsidi energi.
Disebutkan bahwa sektor belanja subsidi energi pada sepanjang tahun ini lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu. Bahkan, kata Menkeu, pemakaian anggaran telah hampir menyentuh pagu anggaran yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang APBN 2021.
“Kita lihat subsidi kita yang karena kenaikan harga minyak dan gas yang tinggi maka adanya peningkatan biaya subsidi,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita tengah pekan ini.
Secara terperinci, Menkeu menjelaskan jika hingga Oktober 2021 jumlah subsidi BBM naik menjadi 13,13 juta kilo liter dari sebelumnya 11,91 juta kiloliter.
Pun demikian dengan subsidi LPG tabung gas 3 kilogram yang melonjak dari 5.887,63 juta kilogram pada 2020 menjadi 6.176,94 juta kilogram di 2021.
Lalu, subsidi pelanggan listrik menjadi 38,1 juta pelanggan pada tahun ini dari sebelumnya 36,83 juta pelanggan pada tahun lalu.
Baca juga:
Alhasil, realisasi subsidi energi hingga November 2021 bernilai Rp102,5 triliun atau 92,7 persen dari pagu yang dianggarkan. Angka ini juga melesat 15,7 persen dibandingkan dengan realisasi subsidi energi periode yang sama tahun sebelumnya dengan jumlah Rp88,6 triliun.
Asal tahu saja, besaran subsidi energi ini belum ditambah dengan subsidi nonenergi yang menyasar sektor pembiayaan perumahan bagi masyarakat. Tercatat subsidi nonenergi November 2021 telah mencapai Rp61,9 triliun atau tumbuh dari November 2020 yang sebesar Rp61,4 triliun.
“(Melalui pemberian subsidi ini) Rakyat memang terlindungi namun memang APBN harus memikul beban,” tutup Sri Mulyani.