Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja untuk subsidi mencapai Rp77,8 triliun hingga Mei 2024. Realisasi ini mengalami peningkatan 3,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 mencapai Rp75,1 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawari menyampaikan realisasi subsidi sebesar Rp77,8 triliun ini berasal dari realisasi subsidi energi sebesar Rp56,9 triliun dan subsidi non energi sebesar Rp21 triliun.

Menurut Sri Mulyani realisasi Mei 2024 juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan realisasi subsidi pada Mei 2022 sebesar Rp75,4 triliun dan pada Mei 2021 mencapai Rp56,6 triliun. Serta pada 2020, sebesar Rp 48,9 triliun.

Sri Mulyani menyampaikan dalam tiga tahun berturut-turut realisasi belanja subsidi untuk periode Mei nilainya cukup besar karena disebabkan faktor kenaikan harga minyak.

"Kita lihat tiga tahun berturut-turut itu subsudi untuk sampai bulan Mei nilainyan cukup besar, melonjak tinggi dibandingkan 2021 waktu harga minyak mencapai kenaikan tinggi. Itu kombinasi harga minyak, kurs dan juga volume," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Kamis, 27 Juni.

Sri Mulyani menyampaikan realisasi subsidi energi hingga Mei 2023 ini terdiri dari Bahan Bakar Minyak (BBM) mencapai 5,57 juta kilo liter, atau turun 1 persen jika dibandingkan dengan dari periode sama tahun lalu 5,63 juta kilo liter.

Kemudian, untuk belanja subsidi LPG 3 kg realisasinya mencapai 2,7 juta metrik ton atau tumbuh 1,9 persen dari periode sama tahun lalu sebesar 2,6 juta metrik ton. sementara, subsidi listrik mencapai 40,4 juta pelanggan atau meningkat 3,1 persen dari periode sama tahun lalu sebesar 39,2 juta pelanggan.

Kemudian, untuk subsidi non energi ini terdiri dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan oleh perbankan mencapai Rp114,7 triliun, atau tumbuh 42,9 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp80,3 triliun. Sedangkan untuk jumlah debitur KUR naik 33,4 persen dari 1,5 juta orang menjadi 2 juta orang.

"APBN bekerja langsung ke masyarakat baik melalui subsidi BBM, LPG yang dinikmati 40 juta pelanggan dan KUR dengan bunga yang disubsidi ," ucapnya.