Otoritas Kanada Akui Lacak 33 Juta Perangkat Seluler di Selama Penguncian COVID-19
JAKARTA - Badan kesehatan Kanada mengakui mereka mengakses data pada 33 juta perangkat seluler untuk memantau orang-orang selama penguncian COVID-19, menurut sebuah laporan yang diterbitkan Jumat.
Badan Kesehatan Masyarakat Kanada (PHAC) mengakses data mobilitas, seperti lokasi menara seluler, dari 33 juta perangkat, menurut harian National Post, mengutip juru bicara badan tersebut.
"Data lokasi digunakan untuk memahami kemungkinan hubungan antara pergerakan populasi di Kanada dan penyebaran COVID-19," kata juru bicara itu, mengutip Daily Sabah dari Anadolu Agency 25 Desember.
Dia menambahkan, agensi menandatangani kontrak dengan perusahaan Telus pada Maret, yang berakhir pada Oktober lalu.
"PHAC tidak lagi memiliki akses ke data lokasi," tandasnya.
Kantor Komisaris Privasi tidak mengomentari masalah ini, mengatakan sedang mencari informasi lebih lanjut. Sementara, pendukung privasi mengatakan mereka khawatir tentang pelacakan data.
Baca juga:
- Rusia Tidak Ingin Mencari Konflik, Presiden Putin Sebut Boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing Sebagai Kesalahan
- Militer Jepang dan Amerika Serikat Siapkan Rancangan Rencana Operasi Bersama Jika Terjadi Kontingensi di Taiwan
- Angkatan Laut AS Sita 1.400 Pucuk Senapan Serbu AK-47 dan 226.600 Amunisi, Diduga untuk Pemberontak Yaman
- Nilai Italia Memiliki Peran Penting di Eropa, Presiden Putin: Kami Kembangkan Senjata Teknologi Tinggi dengan China
Untuk diketahui, Kanada kini tengah berjuang untuk mengantisipasi gelombang baru COVID-19 yang disebabkan oleh varian Omicron. Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan pada Hari Jumat lonjakan kasus varian Omicron 'menakutkan', seperti melansir Reuters.
Sementara, seorang pejabat tinggi medis menyarankan sistem perawatan kesehatan dapat segera dipadati pasien.