Kemenkes Sebut 80 Persen Vaksinasi Dosis Pertama Bisa Tercapai di Januari 2022
JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan 80 persen vaksinasi dosis pertama di Tanah Air kemungkinan tercapai di pertengahan Januari 2022.
"Kita berharap bahwa di Desember 2021 kita bisa mencapai 80 persen untuk dosis pertama dan 60 persen dosis kedua, namun sepertinya angka ini baru hanya akan tercapai pada pertengahan minggu kedua bulan Januari 2022," kata Nadia dalam diskusi virtual Membendung Transmisi Omicron di Jakarta, Jumat, 24 Desember.
Nadia menuturkan saat ini rata-rata penyuntikan vaksin COVID-19 di Indonesia adalah 1,1 juta sampai 1,2 juta per hari.
Hingga 21 Desember 2021, total vaksinasi dosis pertama dan dosis lengkap mencapai 260.734.531 orang di mana vaksinasi dosis satu mencapai 73,48 persen, dan dosis lengkap mencapai 51,80 persen.
Meski, Indonesia sudah mencapai target dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 40 persen mendapatkan vaksinasi dosis lengkap, namun target Indonesia untuk mencapai 60 persen masih harus diakselerasi karena kemungkinan kemungkinan sampai akhir Desember 2021, cakupan vaksinasi dosis lengkap akan mencapai 54-55 persen.
Selain itu, vaksinasi pada orang lanjut usia (lansia) juga harus ditingkatkan karena hingga saat ini baru mencapai 61 persen untuk vaksinasi dosis pertama.
Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat Indonesia.
Baca juga:
- Momentum Hari Ibu, Komnas Perempuan: Perempuan Belum Aman dari Ancaman Kekerasan Seksual
- Soal RUU TPKS Belum Dibawa ke Paripurna, Fraksi PDIP: Ada Mekanisme yang Harus Dilalui
- Kasus Meningkat dengan Beragam Modus dan Pelaku, PKB Harap Muktamar NU Keluarkan Rekomendasi Soal Kekerasan Seksual
- Belum Dibawa ke Paripurna, Puan Maharani: DPR Ingin Putuskan RUU TPKS Sesuai Mekanisme
Selain protokol kesehatan dan 3T (pengujian, pelacakan kontak dan pengobatan), vaksinasi COVID-19 menjadi salah satu kunci melawan varian apapun dari virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 termasuk varian Omicron.
Masyarakat juga diimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara konsisten untuk melawan varian-varian dari hasil mutasi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.