Dikabarkan Bakal Caplok Bank Milik Konglomerat Jogi Hendra Atmadja, Manajemen BNI Tidak Membantah maupun Membenarkan
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)menanggapi pemberitaan mengenai akuisisi yang bakal dilakukan perseroan pada kuartal I 2022. Bank pelat merah itu digadang-gadang akan mengakuisisi perusahaan perbankan milik konglomerat Jogi Hendra Atmadja, PT Bank Mayora.
Terkait dengan pemberitaan itu, Corporate Secretary BNI, Mucharom tidak membantah maupun membenarkan nama Bank Mayora yang akan diakusisi perseroan. Hanya saja, Mucharom menyampaikan, saat ini pihaknya tengah memasuki tahapan untuk mengembangkan kapabilitas digital melalui strategi anorganik.
Namun, lanjut Mucharom, dengan memperhatikan prinsip governance, saat ini BNI belum dapat memberikan penjelasan maupun keterbukaan yang lebih mendalam terkait hal tersebut.
"Dalam hal berdasarkan kesepakatan para pihak dan ketentuan yang berlaku perseroan telah dapat melakukan keterbukaan, maka perseroan akan melaksanakannya sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Mucharom dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu 22 Desember.
Meski demikian, Mucharom menegaskan pemberitaan tersebut tidak mempengaruhi kelangsungan hidup perseroan serta tidak mempengaruhi harga saham BBNI.
Baca juga:
- BNI Hibahkan Rp5 Miliar Bantu Bisnis Pekerja Migran RI di Uni Emirat Arab
- Bank Mayora Milik Konglomerat Jogi Hendra Atmadja Buka Suara Soal Diakuisisi BNI: Banyak Tawaran Kerja Sama
- Biaya Transfer Antarbank Rp2.500 Melalui BI Fast Berlaku Pekan Depan, Ini Daftar 22 Banknya
- Kabar Gembira, BNI Luncurkan Kartu Kredit Prioritas untuk Pecinta Mobil Mewah
Seperti diketahui, BNI menggulirkan rencana mengambil alih bank yang masuk dalam klasifikasi bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 untuk dikembangkan sebagai bank digital, sesuai dengan perkembangan terkini di bisnis perbankan.
Sebelumnya pada Oktober 2021 lalu, Direktur IT & Operasi BNI, Y.B. Hariantono mengatakan bahwa perseroan telah berada di posisi cukup serius dalam menyiapkan bank digital. Segmen yang bakal disasar oleh BNI juga sudah ditentukan.
Hariantono menuturkan bahwa dalam proses pembentukan bank digital, BNI telah menyiapkan kombinasi stakeholder yang mempunyai kekuatan tersendiri untuk menjalankan perusahaan tersebut nantinya. Namun, nama-nama itu masih belum bisa di-publish oleh perseroan.