BNI Hibahkan Rp5 Miliar Bantu Bisnis Pekerja Migran RI di Uni Emirat Arab
Ilustrasi (Foto: Dok. BNI)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengucurkan dana hibah senilai Rp5 miliar bagi pengembangan usaha Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Dubai dan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan program ini merupakan pemberdayaan yang nantinya terbagi untuk bantuan pendidikan, bantuan pelatihan wirausaha, serta bantuan alat usaha.

”Bagi yang telah berjalan usahanya diharapkan dapat berkembang dan memperluas target pemasaran, bahkan hingga mencapai pasar global. Sedangkan bagi yang baru memulai, kami ingin dapat memiliki kemampuan dasar dalam membangun usaha yang baik,” ujarnya seperti yang dilansir laman resmi, Selasa, 9 November.

Menurut Royke, perhatian perseroan terhadap pekerja migran di luar negeri sejalan dengan strategi BNI menjadi bank BUMN terdepan dalam menggarap pangsa pasar mancanegara.

“BNI diarahkan untuk dapat menjadi bank dengan kapabilitas bisnis internasional yang unggul. Untuk itu, perseroan terus menguatkan perannya sebagai agent of development, termasuk mendukung pembangunan ekonomi masyarakat Indonesia di luar negeri,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan Indonesia memiliki jaringan pekerja migran sangat kuat yang tersebar di seluruh dunia. Pekerja migran ini disebutnya tidak hanya memberi manfaat kepada negara yang mereka tinggali, tetapi juga Indonesia.

“Kementerian BUMN mengerahkan semua kemampuan agar dapat selalu mempermudah perjuangan saudara di luar negeri. Kami tentunya mengapresiasi langkah sosial BNI dan berharap program ini dapat bermanfaat dan memacu semangat mereka untuk lebih produktif di luar negeri," ucap dia.

Lebih lanjut, Erick menyampaikan Kementerian BUMN terus berperan aktif mendorong semua perusahaan pelat merah go global dan mempererat hubungan usahanya di luar negeri.

"Bank BNI ini pun ikut mengambil peran strategis dengan membantu transaksi, garansi, hingga penyediaan jasa pembiayaan," imbuh Erick.

BNI sendiri memandang bahwa pelaku UMKM merupakan salah satu segmen strategis yang menjadi prioritas untuk dikembangkan. Dengan jumlah pelaku UMKM Indonesia yang sekitar 60 juta, segmen bisnis kerakyatan ini merupakan salah satu motor pertumbuhan ekonomi nasional, baik yang berada di dalam negeri maupun yang tersebar di seluruh penjuru dunia.