Pengelola Pasar Tanah Abang Kenang Haji Lulung: Tokoh Pemersatu, Semua Kelompok Dirangkul
JAKARTA – Kepergian Abraham Lunggana atau Haji Lulung menyisakan duka dan kenangan bagi orang-orang yang mengenalnya. Pasalnya, tokoh masyarakat ibu kota ini dianggap dekat dengan kalangan bawah dan memiliki perhatian lebih terhadap sesama.
Hal itu pula yang diungkapkan oleh Manager Promosi PT Cakrawala Tirta Buana Hery Supriatna yang merupakan pengelola pusat perbelanjaan Tanah Abang.
“Beliau adalah sosok yang tegas, mengayomi dan solutif terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di kawasan Tanah Abang,” ujarnya ketika dihubungi VOI, Selasa, 14 Desember.
Menurut Hery, peran Haji Lulung tidak bisa digantikan oleh siapapun. Dia menilai pembawaan almarhum yang kharismatik membuat kawan maupun lawan segan terhadapnya. Hal itu pula yang membuat Haji Lulung memainkan peranan sentral di kawasan tersebut.
“Pak Haji Lulung ini seperti tokoh pemersatu karena beliau bisa menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung Persatuan Indonesia. Semua kelompok dirangkul, sehingga berbagai macam suku, agama, ras, golongan dapat diselaraskan dengan baik tanpa ada perselisihan atau konflik,” tuturnya.
Baca juga:
- Canggih! Konglomerat Chairul Tanjung Prediksi Bakal Ada Cryptocurrency Syariah di Masa Mendatang
- Jusuf Kalla Ajak Masyarakat Muslim Belajar Bisnis ke Kalangan Tionghoa, Ini Kata Dia Sekaligus Komentar Konglomerat Chairul Tanjung
- Konglomerat Chairul Tanjung Percaya Pinjol Ilegal Tak Akan Habis Kalau Cuma Digerebek: Perbaiki Kesejahteraan Masyarakat!
Oleh karena itu, peningkatan aktivitas ekonomi di kawasan Tanah Abang dianggap Hery tidak lepas dari andil almarhum dalam mendorong terciptanya stabilitas keamanan dan ketertiban.
“Beliau sangat memiliki dedikasi yang tinggi dalam mengembangkan, memajukan serta menjaga kawasan Tanah Abang,” tegasnya.
Seperti yang diketahui, Abraham Lunggana dikabarkan meninggal dunia pada hari ini, Selasa, 14 Desember 2021 pukul 10.51 WIB akibat sakit yang dideritanya. Almarhum sempat menjalani perawatan intensif selama 20 hari di Rumah Sakit Harapan Kita sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir akibat kegagalan fungsi jantung.
“Kami selaku pengelola Blok A Tanah Abang sangat kehilangan sosok beliau. Semoga Allah SWT mengampuni seluruh salah dan khilaf beliau serta diberikan tempat terbaik disisiNya. Aamiin,” tutup Hery.