Enggak Hanya Berkaitan dengan Masalah Jantung, Ini Penyebab Dada Terasa Nyeri
JAKARTA – Banyak faktor yang menyebabkan dada terasa nyeri, dari yang paling sederhana hingga berkaitan dengan organ dalam seperti jantung dan paru-paru. Tetapi terdapat sejumlah kasus dada terasa nyeri dikaitkan dengan kondisi kesehatan lain, seperti saraf, kerongkongan, dan tulang rusuk.
Rasa nyeri di dada bisa disertai dengan sensasi menyesakkan, terbakar, hingga terasa sangat tidak nyaman. Umumnya, terasa nyeri di dada berkaitan dengan masalah pada jantung. Dilansir WebMD, Selasa, 14 Desember, berikut daftar penyebab rasa nyeri pada dada.
Masalah jantung
1. Penyakit arteri koroner
Penyakit arteri koroner dialami ketika terjadi penyumbatan pada pembuluh darah di jantung. Penyumbatan menyebabkan berkurangnya peredaran aliran darah yang membawa oksigen ke jantung. Rasa nyeri karena arteri koroner dikenal sebagai angina.
Meskipun terasa tidak nyaman, namun gejala penyakit ini biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jantung. Tetapi meningkatkan risiko mengalami serangan jantung.
2. Serangan jantung (Infark miokard)
Aliran darah melalui pembuluh darah yang menuju jantung berkurang sehingga menyebabkan kematian sel otot jantung ialah penyebab serangan jantung. Rasa nyerinya mirip dengan penyakit arteri koroner, tetapi terasa di dada sebelah kiri dan tengah diikuti dengan sesak napas, mual, lemah parah, dan berkeringat.
3. Myocarditis
Mirip dengan gejala serangan jantung, myocarditis diikuti demam, kelelahan, detak jantung cepat, dan sesak napas.
4. Pericarditis
Rasa sakit pada dada sebelah kiri dan tengah, mirip dengan angina, pada pericarditis disebabkan peradangan atau infeksi pada kantung di sekitar jantung. Tidak hanya dirasa nyeri pada dada, rasa sakitnya terasa hingga pada leher dan otot bahu. Bahkan kadang terasa lebih sakit saat menelan makanan, berbaring telentang, dan bernapas.
5. Hypertropic cardiomyopathy
Kondisi ini merupakan bawaan genetik yang menyebabkan otot jantung tumbuh tebal secara tidak normal. Kadang menyebabkan masalah pada aliran darah keluar dari jantung sehingga menyebabkan nyeri dada dan sesak napas yang sering dialami saat olahraga.
6. Prolaps katup mitral
Prolaps katup mitral merupakan suatu kondisi di mana katup jantung gagal menutup dengan benar sehingga menyebabkan nyeri dada, palpitasi, pusing.
7. Diseksi arteri koroner
Rasa nyeri dada yang tiba-tiba dan parah diikuti sensasi robek, bisa disebabkan diseksi arteri koroner. Banyak faktor yang menyebabkan diseksi arteri koroner. Untuk memastikan setiap penyebabkan, periksakan diri ke dokter ketika merasakan nyeri tak tertahankan pada dada.
Masalah paru-paru
1. Radang selaput dada
Peradangan atau inflamasi disebabkan iritasi pada lapisan paru-paru. Gejalanya rasa nyeri yang menghunjam ketika bernapas, diikuti batuk, atau bersin.
2. Pneumonia
Pneumonia dikenal juga dengan abses paru, disebabkan infeksi yang memicu pleuritik dan rasa nyeri yang dalam. Pneumonia sering dialami secara tiba-tiba, dan diikuti demam, menggigil, batuk, dan batuk bernanah dari saluran pernapasan.
3. Emboli paru
Emboli paru terjadi ketika terjadi gumpalan darah mengalir menuju paru-paru. Kondisi ini dapat menyebabkan radang selaput dada akut, kesulitan bernapas, dan detak jantung yang cepat.
4. Pneumotoraks
Cedera pada dada menyebabkan sebagian paru-paru mengalami kolaps dan melepaskan udara ke dalam rongga dada. Kondisi tersebut disebut dengan pneumotoraks yang nyerinya tak tertahankan diikuti dengan tekanan darah rendah.
5. Hipertensi paru
Apabila angina terjadi karena kondisi jantung, hipertensi paru sebenarnya memiliki rasa yang mirip dengan angina, tetapi disebabkan tekanan darah tinggi yang tidak normal di arteri paru-paru sehingga sisi kanan jantung bekerja terlalu keras.
Disamping kelima masalah paru-paru di atas, asma dan chronic obstructive pulmonary disease (COPD) yang termasuk diantaranya iala emfisema, bronkitis kronis, dan asma obstruktif kronis.
Masalah gastrointestinal
Masalah gastrointestinal juga berpotensi menyebabkan nyeri dada, antara lain GERD atau refluks asam, gangguan kontrkasi esophagus, hipersensitivitas esophagus, perforasi esophagus, tukak lambung, hernia hiatus, dan pankreatitis.
Baca juga:
- Kenali Penyebab dan Risiko Kolesterol Tinggi, seperti yang Dialami Rony Dozer sebelum Meninggal
- Peringati Braless Day, Ini Manfaat Tidak Menggunakan Bra untuk Kesehatan Payudara
- Orangtua Jangan Risau, Begini Cara Menangani Anak yang Punya Gangguan Panik
- Pneumonia, Dikenal dengan Paru-Paru Basah yang Perlu Diwaspadai Gejalanya
Masalah kandung empedu
Makanan berlemak tidak hanya tidak menyehatkan tetapi juga memicu munculnya rasa nyeri area dada kanan bawah atau perut kanan bagian atas.
Masalah tulang, otot, dan saraf
Cedera pada sekitar dada terutama tulang rusuk bisa menyebabkan nyeri dada. Sedangkan ketegangan otot juga menyebabkan nyeri yang bisa dipicu batuk keras sehingga melukai tendon di antara tulang rusuk.
Selain itu, kecemasan dan serangan panik juga bisa menyebabkan nyeri di dada. Beberapa gejala yang mengikuti antara lain merasa pusing, sensasi sesak napas, jantung berdebar, sensasi kesemutan, dan gemetar.
Karena banyak faktor yang menyebabkan nyeri dada, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter supaya mendapatkan penjelasan dan solusi tepat secara medis dari apa yang dialami.