JAKARTA – Secara medis dikenal dengan pneumonia sedangkan masyarakat awam menyebutnya dengan paru-paru basah. Penyakit ini menyerang paru-paru yang mengindikasikan terdapat penumpuka cairan. Penyakit ini dapat mengancam sebab gejalanya tidak banyak dikenali.
Disebabkan terjadi pembengkakan pada jaringan paru-paru, pneumonia juga dapat berkembang tiba-tiba dan tak terduga. Hanya memakan waktu satu hingga dua hari, maupun lebih lama. Namun pada umumnya penderita pneumonia mengalami gejala sebagai berikut:
Batuk-batuk
Sebab terjadi pembengkakan, tentu terasa tak nyaman di dada. Gejala pneumonia dapat dikenali lewat batuk tak sembuh-sembuh. Baik batuk kering maupun berlendir dengan warna tak normal, seperti kuning, agak kehijauan, cokelat atau bercampur darah.
Sesak napas
Napas terasa sesak dan tersengal mungkin bisa dialami disebabkan penyakit lain. Tetapi untuk gejala pneumonia dapat dikenali dengan pernapasan dangkal, cepat, dan terasa sesak. Ini dialami meskipun tidak kelelahan atau saat beristirahat.
Gejala lainnya antara lain jantung berdetak kencang, suhu tubuh meninggi, keringat dingin, selera makan turun drastis, dan merasa nyeri di dada.
Tidak jarang yang mengalami pneumonia juga mengalami batuk darah, sakit kepala, dan nyeri pada sendi. Bahkan, kadang penderita bisa merasa lelah seharian hingga mengalami disorientasi khususnya pada orang yang sudah lanjut usia.
BACA JUGA:
Bedanya antara pneumonia dan terpapar virus Covid-19 adalah pada indera perasa. Jika mengalami sesak napas, suhu tinggi, batuk-batuk, dan kehilangan indera penciuman maka Anda perlu memeriksakan diri ke dokter segera.
Pneumonia dapat dialami oleh setiap orang, namun paling mudah menyerang kelompok rentan seperti anak-anak dan orang yang sudah lanjut usia.
Untuk mengidentifikasi kuman penyebab penyakit, maka membutuhkan pemeriksaan intensif. Dokter akan menanyakan seluruh riwayat medis dan melakukan beberapa tes.
Beberapa hal yang memengaruhi penyakit pneumonia akan ditanyakan oleh dokter. Ahli medis akan bertanya sekiranya perihal rute perjalanan, pekerjaan, kontak dengan hewan, berelasi dengan siapa saja, dan pernah mengalami masalah kesehatan apa saja.
Medis nantinya juga akan menentukan tingkat keparahan dan apakah membutuhkan rawat inap atau rawat jalan. Namun sebelum itu serangkaian tes perlu dijalani. Seperti tes darah, rontgen, mengukur tingkat oksigen dalam darah, dan tes dahak hingga bronkoskopi.
Secara umum, penyebab paru-paru basah antara lain ada tiga, yaitu infeksi bakteri, infeksi jamur, dan infeksi virus. Nah, untuk menanggulangi terserang pneumonia, seseorang perlu menjalani pola hidup sehat. Disamping itu, jika tinggal di daerah rawan dapat vaksinasi pneumonia dan influenza.