Luhut Sebut Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi Turun 74 Persen dari Minggu Lalu
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut saat ini terdapat penurunan signifikan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di ruang publik.
Tren penurunan penggunaan skrining apliasi buatan Kemenkes itu terjadi di sektor transportasi, pusat perbelanjaan, restoran, hingga tempat rekreasi.
"Minggu ini terdapat 74 persen kabupaten kota di Jawa-Bali mengalami tren penurunan penggunaan check in PeduliLindungi dibandingkan minggu lalu," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin, 13 Desember.
Luhut menyebut ada sejumlah tempat yang tidak mewajibkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi kepada pengunjungnya. Atau, hanya sebagian pengunjung yang melakukan QR code PeduliLindungi sehingga tak merepresentasikan kondisi di lapangan.
Baca juga:
- Ingatkan Masyarakat Tak Liburan ke Luar Negeri, Luhut: Jangan Bawa Omicron ke Dalam Negeri
- Status PeduliLindungi Orang Baru Pulang dari Luar Negeri Dibuat Berwarna Hitam Selama Periode Karantina
- Kalau Pemerintah Semangat Menghijaukan Hutan, Kok Bisa Meneken UU Ciptaker yang Disebut Melegitimasi Eksploitasi Hutan?
- Miliki Banyak Cuan Jadi Bos Tambang Emas Ilegal, Polres Musi Rawas Utara Sumsel Buru Pria Berinisial Y
Karenanya, Luhut mengingatkan tiap daerah untuk lebih mnegawasi penggunaan aplikasi PeduliLindungi di ruang publik dan memberi sanksi bagi yang melanggar.
"Saya meminta kepada Pemerintah Daerah dan para pemangku kebijakan untuk melakukan enforcement yang lebih masif terkait PeduliLindungi di ketiga sektor tersebut untuk memastikan mereka yang beraktivitas di publik adalah orang yang sehat," jelas Luhut.
Lebih lanjut, Luhut mengimbau agar masyarakat mawas diri bahwa pandemi COVID-19 belum usai meski kondisi di Indonesia sudah cukup terkendali. Ia meminta masyarakat tak bereuforia lebih saat menjalani periode libur Natal dan Tahun Baru dengan berkerumun.
"Hari ini kita tidak perlu berjumawa dan berpuas diri akan hasil yang kita capai bersama hari ini. Kita tidak pernah tahu apa yang akan menimpa kita kedepan yang diakibatkan karena kelengahan dan kelalaian kita semua semuanya," imbuhnya.