Presiden Afrika Selatan Ajak Ilmuwan Negara BRICS Pelajari Karakter dan Mutasi COVID-19

JAKARTA - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengundang para ilmuwan dari negara-negara anggota BRICS, untuk mengunjungi negaranya dan mempelajari virus corona dan mutasinya dengan spesialis lokal.

"Presiden Cyril Ramaphosa telah mengundang para ilmuwan dari sesama negara BRICS, Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, untuk bekerja bersama para ilmuwan Afrika Selatan dalam meneliti lebih lanjut berbagai karakteristik virus COVID-19 dan mutasinya," sebut kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan dikutip dari Sputnik News 11 Desember.

"Kerja sama ini berlangsung dalam rangka pendirian Pusat Penelitian dan Pengembangan Vaksin BRICS dalam format virtual," sambung pernyataan tersebut.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya akan mengirim spesialis virus ke Afrika Selatan untuk mendirikan laboratorium COVID-19 di sana, setelah penemuan varian Omicron virus corona, Kamis lalu.

Ini disampaikan Presiden Putin saat berbicara dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, yang berterima kasih kepada Rusia atas kerja sama yang dilakukan, sebut Kremlin dalam sebuah pernyataan.

"Kesepakatan dicapai untuk mengirim sekelompok ahli virus, ahli epidemiologi, peneliti, dan dokter Rusia, serta laboratorium sanitasi-epidemiologis dan peralatan medis lainnya ke Afrika Selatan dalam waktu dekat," bunyi pernyataan Kremlin, mengutip Manila Bulletin dari AFP.

Untuk diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama pertemuan darurat pada 26 November menetapkan jenis COVID-19 baru sebagai "varian perhatian" dan menyebutnya Omicron.

Varian pertama berasal dari Afrika Selatan dan menyebar ke seluruh dunia dengan semakin banyak negara yang melaporkan kasus Omicron. Penyebaran Omicron mendorong banyak negara untuk menutup perbatasan bagi orang asing yang datang dari Afrika terlepas dari apakah mereka memegang sertifikat vaksinasi atau pemulihan atau tes virus corona negatif.